Perpustakaan yang memiliki nama unik "Baca di Tebet" sebuah ruang temu untuk membangun literasi Indonesia.
Baca di Tebet menjadi salah satu tempat yang wajib kamu kunjungi. Hingga saat ini Baca di Tebet memiliki koleksi buku sebanyak 20.000 lebih.
Baca di Tebet dihadirkan bukan hanya sebagai perpustakaan saja, tetapi juga sebagai tempat dimana orang-orang dapat berdiskusi satu sama lain.
Baca di Tebet bukan hanya tempat membaca biasa. Ada filosofi mendalam yang diyakini pendirinya yakni Wien Muldian tentang buku dan literasi.
Baca di Tebet memiliki filosofi tidak hanya sebagai perpustakaan saja, tetapi juga sebagai ruang temu.
Kata Baca dipilih sebgaai bentuk apresiasi poses kegiatan membaca dan mendapatkan pengetahuan.
Baca di Tebet dibangun sebagai akses bagi masyarakat untuk belajar, membaca, menambah pengetahuan, meningkatkan kapasitas dan keterampilan tidak secara individual, melainkan kolektif.
"Tempat ini mengajak untuk orang akan tahu semua hal tapi lebih memahami pengetahuan menjadi miliknya. Bagian meningkatkan kapasitas dirinya. Jadi tempat ini membangun orang punya spesialisasi pada pengetahuan tertentu. Dan ketika seseorang punya pengetahuan dan spesiali tertentu, yang dia miliki wajib dia berbagi pengetahuannya kepada orang lain" --Wien Muldian.
Baca di Tebet masih terbilang cukup baru, resmi dibuka ke ruang publik pada awal tahun kemarin, tepatnya pada 20 Februari 2022 dan menerima antusiasme cukup besar dari para pecinta buku yang membutuhkan akses untuk buku bacaan.