Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
Banyak sekali masyarakat yang acuh terhadap nilai nilai pancasila namun ada juga yang tak acuh terhadap sila sila tersebut.
Menurut saya ada berbagai pandangan hidup tentang Pancasila, misalnya Pancasila sebagai pandangan hidup individu yaitu:
Manusia selalu berusaha mencapai kehidupan yang lebih baik.
Menunjang usahanya tersebut manusia memerlukan nilai nilai luhur.
Nilai nilai tersebut dapat bersumber dari kebiasan, adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang dianut oleh manusia.
Nilai luhur yang diyakini kemudian dijunjung tinggi sebagai pandangan hidup.
Nilai luhur adalah suatu tolak ukur kebaikan yang berkenaan dengan hal hal yang bersifat mendasar dan abadi dalam kehidupan manusia.
Pandangan hidup adalah kesatuan rangkaian nilai nilai luhur yang diyakini dapat menunjang secara menyeluruh terhadap kehidupan menjadi lebih baik.
Dan ada pula Pancasila dalam pandangan hidup sosial, seperti manusia disamping makhluk hidup individu juga sebagai makhluk, sebagai makhluk sosial tidak mungkin memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Manusia mengembangkan potensi kemanusiaannya, dengan berhubungan dengan orang lain, manusia akan senantiasa hidup sebagai bagian dari lingkungan sosial, mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam kehidupan sosial setiap individu juga mengaktualisasi pandangan hidupnya yang diyakini secara individu dalam kehidupan sosial, nilai nilai yang diyakini dan dilaksanakan oleh masyarakat untuk menunjang hidupnya disebut pandangan hidup sosial atau masyarakat.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa nah disamping bermasyarakat, manusia juga mengembangkan potensi kemanusiaannya dalam yang lebih luas yaitu bangsa. Dalam kehidupan berbangsa manusia membutuhkan tekad kebersamaan, cita-cita yang ingin dicapai yang bersumber pada pandangan hidupnya, oleh karena nya manusia juga mengaktualisasikan nilai yang dianggap menunjang kehidupan berbangsa. Nilai nilai yang diaktualisasikan adalah nilai yang bersifat universal yang diterima oleh bangsa tersebut sebagai kebenaran.