Masyarakat digital adalah masyarakat yang memanfaatkan atau menggunakan teknologi digital dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Masyarakat digital disebut juga masyarakat jaringan, yaitu masyarakat yang elemen-elemen di dalamnya terhubung melalui jaringan teknologi informasi dan komunikasi modern sehingga memengaruhi pola interaksi dalam masyarakat tersebut. Makin maju suatu masyarakat, akan makin tinggi kebutuhan terhadap informasi, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan hidupnya. Dengan berkembangnya teknologi informasi, banyak sektor yang mengalami perubahan signifikan. Di Indonesia sedang digalakkan upaya untuk Mengadopsi teknologi digital sebagai alat bantu yang dapat mempermudah berbagai aktivitas masyarakat di segala bidang.
 Ada beberapa manfaat dari perkembangan teknologi digital, yaitu sebagai berikut.
a. Mempermudah dalam mengakses dan bertukar informasi.
b. Meningkatkan komunikasi dan menghapuskan jarak.
c. Menciptakan peluang kerja baru.
d. Menciptakan berbagai peluang di bidang ekonomi.
e. Meningkatkan efisiensi dalam berbagai layanan publik.
f. Menghemat waktu.Â
Contohnya, berkembangnya layanan transportasi online (dalam jaringan daring) memberikan kemudahan pada masyarakat untuk melakukan perjalanan dengan kendaraan umum atau melakukan pengiriman barang dengan kurir. Calon penumpang dapat mencari dan memesan jasa pengangkutan melalui aplikasi yang terpasang digawainya, kapan saja dan di mana saja. Aplikasi tersebut juga memungkinkan penumpang memantau atau melacak posisi pengemudi yang akan menjemput atau posisi barang yang sedang dikirimkan melalui peta digital yang terintegrasi dalam aplikasi. Selain itu, pemimpin dapat melakukan pembayaran secara nontunai menggunakan dompet digital yang terhubung dengan aplikasi tersebut. Berbagai kemudahan tersebut membuat masyarakat memilih menggunakan layanan transportasi online. Akibatnya, pada awal Pada awal perkembangannya, sempat jadi penolakan dari pelaku layanan transportasi konvensional karena dianggap telah merugikan usaha mereka. Namun, seiring berjalannya waktu dan setelah di lakukan sosialisasi serta penetapan peraturan yang jelas, masyarakat menjadi lebih terbuka dan menerima sistem tersebut.
Adapun pada fase Revolusi Industri 5.0, terjadi perkembangan pesat Pada teknologi kecerdasan buatan (AL). Dengan teknologi ini, berbagai peralatan atau perlengkapan dapat berfungsi secara otomatis dan bahkan dapat beradaptasi atau membuat suatu keputusan tindakan sesuai situasi yang sedang dihadapi. Contohnya, antara lain mobil tanpa pengemudi, robot pembersih, atau asisten virtual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H