Mohon tunggu...
Amelia Sri Agistiani
Amelia Sri Agistiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

seorang pembelajar yang senang menulis, berbagi pengalaman dan berinteraksi sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kehidupan Beragama di Pedesaan: Harmoni dalam keyakinan

12 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 12 Desember 2024   19:59 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kehidupan, Agama selalu dikaitkan dengan kepercayaan ataupun budaya manusia dalam kehidupan sehari-hari. Agama menjadi sangat penting bagi kelompok tertentu untuk dijadikan sebagai pegangan dan pedoman hidup.

Edward Burnett Tylor, dikutip dari Seven Theories of Religion (1996) karya Daniel L. Pals, definisi agama adalah kepercayaan seseorang terhadap mahkluk spiritual, misalnya roh, jiwa, dan hal-hal lain yang punya peran dalam kehidupan manusia.

James George Frazer dalam bukunya berjudul The Golden Bough cenderung sepakat dengan Tylor, namun ia membedakan sihir dengan agama. Menurutnya, agama adalah keyakinan bahwa dunia alam dikuasai oleh satu atau lebih dewa dengan karakteristik pribadi dengan siapa bisa mengaku, bukan oleh hukum.

Di Indonesia sendiri ada 6 agama yang disahkan, yaitu:

Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Mengutip dari buku “Ilmu Sosial Dasar”, karya Dr. Beni Ahmad Saebani, M.Si, yang diterbitka oleh CV PUSTAKA SETIA (2023), hal. 125-126, bahwa ciri masyarakat desa adalah sederhana, tradisional dan selalu bergotong royong dalam melaksanakan fungsi sosialnya, memiliki ikatan kekeluargaan dan kekerabatan yang kuat, serta keterikatan terhadap sumber daya alam yang sangat kental dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Di pedesaan, tingkat religiositasnya masih tinggi dan kental, bahkan sebagian besar mereka disibukkan oleh kegiatan agama, seperti contoh: Tahlil rutin yang diadakan warga setempat pada hari-hari tertentu, yang mana kegiatan ini akan menjadi budaya dan ciri khas bagi masyarakat itu sendiri apabila dilakukan terus-menerus.

Agama di pedesaan sering dianggap pula sebagai “pegangan hisup” ketika mereka dihadapkan dengan berbagai masalah, seperti terkena bencana, kemiskinan, penyakit, dan lain sebagainya. Agama ini pun akan menjadi salah satu faktor mengapa kehidupan di pedesaan umunya sangat harmonis dan penuh kebersamaan, dengan adanya paham yang sama mereka senantiasa senang untuk selalu menjalin tali kebersamaan dan kekeluargaan. Maka tak heran jika mereka hidup saling berbagi dalam setiap hal.

                                             

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun