Sebagai masyarakat yang hidup pada generasi millenial, kata E-Commerce mungkin sudah tidak asing untuk di dengar. Bagaimana tidak? E-Commerce bahkan sudah banyak ditemui di Indonesia, hampir seluruh masyarakat Indonesia pernah melakukan transaksi melalui e-commerce dengan berbagai macam jenis dan situs e-commerce yang berbeda. Semenjak virus Covid-19 menyerang Indonesia banyak masyarakat Indonesia melakukan aktivitas dari rumah, seperti belajar online, bekerja secara online bahkan berbelanja melalui online. Seakan sudah terbiasa dengan aktivitas online, masyarakat Indonesia semakin siap menerima kehadiran perkembangan zaman dan teknologi yang semakin melesat jauh.
Apa sih E-Commerce itu?
E-commerce (Electronic Commerce) merupakan arti dari perdagangan elektronik yang aktivitas transaksinya dilakukan secara online mulai dari pemesanan barang hingga pembayaran barang semuanya dilakukan secara online. E-commerce mulai muncul di Indonesia pada saat lahirnya IndoNet sebagai Internet Service Provider. Munculnya IndoNet menjadi awal dari pemanfaatan teknologi jaringan. Pada tahun 1996 kembali muncul Dyviacom Intrabumi sebagai perakit awal lahirnya jual beli secara online, dan akhirnya perdagangan elektronik mulai berkembang sampai pada saat ini.
E-commerce mulai menunjukkan jati diri pada tahun 2010-2011 dengan kemunculan Gojek sebagai penyedia jasa antar jemput secara online, kembali berkembang dengan menambahkan jasa layanannya seperti jasa antar barang dan masih banyak lagi. Kemudian jenis e-commerce kembali bertambah dengan munculnya jenis e-commerce lainnya yang tidak kalah eksis dengan Gojek seperti Bukalapak, Blibli, Toko Pedia, Shopee dan masih banyak lagi.
Berdasarkan CNN Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mencatat sebanyak 88,1 persen pengguna internet di Indonesia telah menggunakan layanan e-commerce dalam membeli sejumlah produk. Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital Imansyah menyatakan angka ini diperoleh melalui hasil survei We Are Social per April 2021 lalu. Nilai pasar e-commerce Indonesia juga diperkirakan akan naik mencapai sekitar Rp910 triliun pada tahun 2022 (proyeksi McKinsey & Co). Melalui data ini maka kita bisa bayangkan bagaimana luasnya jangkauan e-commerce pada saat sekarang ini.
Dalam menanggapi eksistensi e-commerce tidak sedikit anak bangsa mulai merambat kearah bisnis online dengan membuka toko online bahkan menyediakan jasa melalui online, berbagai macam produk dan jasa anak bangsa dapat kita temukan dalam berbagai situs e-commerce seperti Shopee, Toko Pedia dan situs e-commerce lainnya. Kemunculan e-commerce memberikan dampak yang sangat baik bagi perekonomian Indonesia, tidak hanya bagi perekonomian Indonesia saja, tapi juga bagi perkembangan bisnis anak bangsa. Oleh karena itu sebagai masyarakat Indonesia sekaligus warganet akan sangat menguntungkan lagi apabila kita ikut turut ambil bagian dalam memanfaatkan eksistensi e-commerce yang sedang marak pada saat ini.
Penulis : Via Imanda Sari dan Ameilia Ayu Noor Kholistiany
Asal Instansi : Universitas Ahmad Dahlan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H