Mohon tunggu...
Amedz Muhammad
Amedz Muhammad Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulailah dewasa dan peka melihat apa yang ada disekitar anda karena hari ini setiap permasalahan bangsa dialihkan dan ditutup dengan isu keagamaan (Muhammad).

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pentingnya Penghapusan Dosa

10 Agustus 2012   04:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:00 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh, murka Allah dan amarah-Nya membinasakan dan menghancurkan. Tuhan kita itu Maha Perkasa lagi Maha Kuasa. Dia senang pada hamaba-Nya jika dia mau bersyukur dan benci kepadanya kalau dia kufur. Dia telah membangun banyak benteng antara seseorang dengan tindakan menyekutukan –Nya, dan meneguhkan banyak penyekat antara dia dan upaya mendurhakai-Nya.

Karena itulah, orang yang menerjang benteng-benteng tersebut dan mengerjakan perkara-perkara yang diharamkan-Nya benar-benar telah mengkufuri nikmat perlindungan yang telah Dia anugerahkan  kepadanya, menuliskan satu titik hitam di hatinya yang hanya bisa terhapus oleh tobat, serta memaksa para malaikat yang baik menuliskan dalam buku catatan amalnya bahwa dia telah menyakiti Tuhannya dan membuat murka tuannya. Tulisan itu akan tetap terpelihara dan menjadi bukti. Tulisan tersebut hanya dapat terhapus bila Allah sudi menhapusnya aatau memaafkannya. Dan itu termasuk karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa saja yang dikhendaki-Nya.

Di antara bentuk karunia Allah adalah memaafka sebuah dosa. Kata “maaf” lazim diartikan dengan membiarkan begitu saja suatu dosa dan tak memberi sanksi apapun baik berat maupun ringan kepada pelakunya. Ini biasa dilakukan-Nya kepada orang yang bersungguh-sungguh, orang-orang yang terpaksa, orang-orang yang biasa memaafkan kesalahan sesame manusia, serta orang-orang yang diketahui Allah menyimpan sebuah kebaikan dalam dirinya. Dan inilah akhlak Allah ta’ala:

Artinya: “jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau Menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Kuasa.” (QS. An-Nisa: 149)

sebesar apapun dosa manusia, ampunan Allah tetap lebih besar darinya, terutama untuk orang yang diketahui Allah punya kebaikan dalam dirinya.

Dan karena Allah mempunyai karunia besar, maka Dia yang terkadang memberikan maaf kepad hamba-hamba-Nya juga memberikan “penghapus dosa” pada kali yang lain. Kata “penghapus dosa” biasa diartikan dengan ujian duniawi yang digunakan Allah untuk menghapus dosa.

“Penghapus dosa” inilah yang membedakan perbuatan Allah terhadap kaum beriman dan terhadap kaum kafir:

Siksaan yang Allah timpakan kepada kaum kafir di dunia dan di akhirat karena dosa-dosanya adalah demi membalas  pelanggaran yang mereka lakukan pada hal-hal yang diharamkan Allah dan untuk membela hukum-hukum Allah yang mereka langgar.

Artinya: Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut), (QS. Az-Zukhruf: 55)

Adapun ujian yang ditimpakan –Nya kepada kaum beriman di dunia tak dimaksudkan-Nya untuk menghukum atau menyiksanya, tapi semata-mata untuk mengingatkan dan mengahapuskan kesalahan-kesalahannya.

Perbedaan perbuatan Allah ini telah disebutkan dalam firman-Nya:

Artinya: “orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka. Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan Itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki Keadaan mereka.(QS. Muhammad: 1-2)

Penghapusan dosa ini kadang dilakukan dengan menimpakan musibah besar, seperti hilangnya penglihatan dan kematian anak. Musibah seperti ini kadang bukan sekedar mengahapus dosa, tapi juga mengubah dosa menjadi kebaikan karena ia sangat tegas dan bersabar dalam menghadapinya adalah sesuatu yang amat berat. Karena alasan ini pula, hilangnya penglihatan menjadi salah satu penyebab yang memasukkan seseorang ke surge.

Rasulullah bersabda:

orang yang kehilangan salah satu penglihatannya akan masuk surga

Dan kematian anak menjadi penghalang seseorang dari api neraka, seperti telah disebutkan dalam beberapa hadis.

Tak jarang dilakukan dengan menimpakan musibah yang tak seberapa atau kecil, seperti terkena duri, berdasarkan sebuah hadis yang shahih. Sabda Nabi “musibah terus menerus menimpa seorang hamba sampai ia berjalan di muka bumi tanpa satu pun kesalahan” demikian sedikit paparan tentang dosa semoga kita dapat mengambil pelajaran. amiin

kunjungi blog kami http://amedzshare360.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun