Nurdin Halid, siapa sih yang tidak kenal? Saya kira hampir seluruh pecinta bola di tanah air pasti kenal dengan sosok yang satu ini, dia adalah ketua umum dari organisasi pemegang otoritas tertinggi sepak bola Indonesia atau PSSI. Di tengah terpuruknya prestasi sepak bola nasional sekarang ini, berbagai kalangan menuding bahwa PSSI lah yang paling bertanggung jawab atas jebloknya prestasi sepak bola kita tersebut. Maka desakan terus dilakukan oleh berbagai kalangan terhadap sang ketua umum agar lengser dari jabatannya. Mulai dari supporter, tokoh-tokoh sepak bola bahkan sebagian para politisipun ikut menyerukan agar Nurdin Halid dan kroninya untuk segera mundur sebagai ketua umum PSSI. Berbagai macam usaha telah dilakukan untuk melengserkan Nurdin, mulai dengan diadakan KSN (Kongres Sepakbola Nasional) di Malang yang dihadiri Presiden, sampai dengan usaha untuk mengadakan kompetisi liga tandingan yang dimotori oleh pengusaha Arifin Panigoro, belum lagi unjuk rasa yang terus dilakukan oleh para supporter serta hujatan dan cacian dari berbagai pihak baik itu di media cetak atau elektronik terhadap ketua umum PSSI. Tapi semua itu tidak mampu membuat Nurdin Halid hengkang dari kursi ketua umum PSSI. Lantas apa hubungannya mbah Marijan dengan Nurdin Halid? Begini, mbah Marijan adalah sosok sepuh yang dikenal sebagai juru kunci Gunung Merapi. Beliau termasuk salah satu korban yang ikut tewas akibat disapu awan panas atau wedhus gembel muntahan Gunung Merapi beberapa hari yang lalu. Dengan meninggalnya mbah Marijan tersebut, maka kalangan keraton Yogyakarta pun sedang mencari sosok yang tepat untuk menggantikan mbah Marijan sebagai juru kunci Gunung Merapi. Nah, ternyata hal inipun menarik perhatian dari politisi senior PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPR RI Pramomono Anung. Pramono Anung mengatakan sosok yang tepat menggantikan mbah Marijan sebagai juru kunci adalah Nurdin Halid. Kenapa Nurdin Halid? Mas Pram sapaan akrabnya mengatakan di status akun twitternya “pengganti mbah Marijan sudah ditetapkan oleh Sultan yaitu Nurdin Halid karena terbukti selalu membawa PSSI menjadi juru kunci”. Tulisan Pramono Anung di akun twitternya tadi tentu sangat menggelitik. Namun demikian, ini bisa jadi sebagai bentuk keprihatinan beliau terhadap prestasi sepak bola nasional yang terus terjun bebas bahkan sudah berada di titik nadir. Akankah usulan Pamono Anung untuk mengganti sosok mbah Marijan dengan Nurdin Halid sebagai juru kunci Gunung Merapi akan jadi kenyataan? Tentu saja tidak, hanya saja ini bisa dijadikan sebagai koreksi bagi PSSI untuk segera bangkit dari keterpurukan.
