Mohon tunggu...
Justin Jeongho Kim
Justin Jeongho Kim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis dan Konsultan Bisnis

Konsultan asing yang berbisnis di Indonesia dan Korea Selatan. Jurnalis dengan fokus pada isu internasional. Menyukai seni dan menghubungkan berbagai budaya. Hobi berbagi ide bisnis antara Indonesia dan Korea Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menua dari Perspektif Remaja Korea

16 Agustus 2024   17:10 Diperbarui: 16 Agustus 2024   17:15 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korea Selatan mencatatkan tingkat bunuh diri tertinggi di antara negara-negara OECD, terutama di kalangan masyarakat berusia di atas 65 tahun, yang angkanya jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya.

Menonton drama atau film Korea di Netflix mungkin memberikan kesan bahwa orang tua di sana selalu dihormati dan menjalani kehidupan yang baik di masyarakat. Namun, data dan fakta di lapangan menunjukkan kenyataan yang berbeda.

Sumber: OECD
Sumber: OECD

Tingkat kemiskinan lansia di Korea Selatan adalah yang tertinggi di antara negara-negara OECD, mencerminkan tantangan ekonomi dan kesehatan mental yang mereka hadapi.

Baru-baru ini, saya menonton video YouTube yang menarik. Tentang pandangan seorang remaja Korea yang berbicara tentang penuaan. Video ini sangat mencerahkan dan ingin saya bagikan.

Saat ditanya mengapa lansia di Korea begitu tertekan, anak muda ini mengemukakan pendapatnya. Menurutnya, ketakutan terhadap penuaan dipengaruhi oleh budaya "lookism" atau penampilan fisik. Ia juga merujuk pada makalah yang diterbitkan oleh profesornya tahun lalu, yang membahas bagaimana lansia di Korea melewati proses penuaan.

Para lansia di sana tidak melihat penuaan sebagai sesuatu yang positif. Bukan semakin bijaksana, melainkan sebagai perubahan fisik yang negatif dan mengerikan, seperti munculnya kerutan dan bau badan khas orang tua.

Perasaan ini mungkin dipengaruhi oleh stigma sosial yang menjadikan penuaan sebagai sesuatu yang "buruk". Remaja tersebut juga berpendapat bahwa saat ini ada kecenderungan di masyarakat yang terlalu mengagungkan usia muda, dan saya sepenuhnya setuju dengan pendapat tersebut.

Kita semua ingin menua dengan anggun, yang bukan hanya berarti tetap sehat dan tampak muda, tetapi juga mengadopsi pola pikir yang lebih maju. Merawat penampilan saja tidak menjamin hal itu.

Data di atas menunjukkan bahwa generasi tua Korea menghadapi dilema sosial dan psikologis yang serius. Mereka harus berhadapan dengan kemiskinan dan depresi mental sekaligus. Kekhawatiran mereka terhadap penampilan mencerminkan tekanan besar untuk membuktikan nilai mereka di masyarakat. Sayangnya, beberapa tidak mampu mengatasi tekanan ini, yang akhirnya menjelaskan mengapa tingkat bunuh diri di kalangan lansia Korea adalah yang tertinggi di antara negara-negara OECD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun