Pada setiap ajang Olimpiade, para atlet akan menerima jatah kondom secara cuma-cuma. Tak terkecuali Olimpiade Paris kali ini, yang menyediakan 230.000 kondom.
Praktik ini dimulai pada Olimpiade Seoul 1988 dengan 8.500 kondom untuk pencegahan penyebaran AIDS, meningkat menjadi 90.000 di Olimpiade Barcelona 1992, namun menurun menjadi 15.000 di Olimpiade Atlanta 1996. "Kami hanya menyediakan jumlah yang diperlukan untuk para atlet yang mungkin mendadak membutuhkan," jelas panitia.
Pada Olimpiade Beijing 2008, kondom yang dibagikan juga mencetak motto Olimpiade, yaitu 'Faster, Higher, Stronger--Together'.
Sebagian besar Olimpiade menyediakan sekitar 200.000 kondom. Dengan rata-rata 10.000 atlet di Olimpiade Musim Panas, jumlah kondom ini 20 kali lipat dari jumlah peserta.
Selama dua minggu Olimpiade, banyak atlet memanfaatkan waktu luang untuk berhubungan seks meskipun jadwal pertandingan padat. Meskipun tidak ada statistik resmi, sekitar 70-75% atlet terlibat dalam aktivitas seksual, seringkali dengan atlet dari negara lain yang mereka temui melalui aplikasi kencan.
Le Parisien melaporkan bahwa di Olympic Village, di mana para atlet muda berkumpul, banyak hubungan singkat atau panjang yang terjalin secara rahasia.Â
Roger Federer bertemu sang istri pada Olimpiade Sydney 2000, sementara Ronda Rousey menyebut Olympic Village sebagai tempat yang penuh kebebasan. Summer Sanders, mantan perenang Olimpiade, menyatakan, "Apa yang terjadi di Olympic Village, biarkan tetap tinggal di Olympic Village."
IOC (International Olympic Committee) menyiapkan banyak kondom berdasarkan pengalaman dari Olimpiade sebelumnya.