Pada Olimpiade Rio 2016, foto seorang penjaga pantai (lifeguard) yang terlihat bosan menjadi viral, foto itu diberi keterangan lucu, "Jika kamu merasa tidak berguna, ingatlah bahwa ada seseorang yang menjadi lifeguard di acara renang Olimpiade". Meme ini mengundang tawa banyak orang, seakan mengejek tentang "mengapa kita perlu menyelamatkan perenang andal kelas dunia?".
Dalam pertandingan renang yang menguji batas fisik, perenang seringkali mengalami serangan jantung atau kram otot mendadak yang dapat menyebabkan tenggelam. Beberapa bahkan pingsan setelah terbentur dinding kolam saat berbelok cepat.
Penjaga pantai dilatih untuk menyelamatkan perenang yang mengalami kecelakaan dan memberikan CPR bila diperlukan selama pertandingan.
Kemudian, timbul pertanyaan: apakah perenang lain yang sedang berlaga di arena tidak lebih cepat dalam melakukan penyelamatan?Â
Dalam pertandingan yang mengandalkan waktu sepersekian detik, perenang tidak punya waktu untuk memperhatikan perenang lain. Mereka hampir tidak menyadari apa yang terjadi di sekitarnya.
Perenang yang menunggu giliran di pinggir kolam juga sulit memutuskan apakah perlu melompat untuk menyelamatkan atau tidak. Dalam kebingungan ini, golden time perenang bisa terlewat.
Karena itu, keputusan wasit yang mengawasi pertandingan menjadi sangat krusial. Jika wasit menilai seorang perenang dalam bahaya, pertandingan akan dihentikan dan penjaga pantai akan dikerahkan. Untuk efisiensi, perenang lain tidak diperbolehkan membantu, dan hanya penjaga pantai yang menarik perenang dari kolam.Â
Penempatan penjaga pantai di kompetisi renang kelas dunia sudah pasti memiliki tujuan tertentu.
