Lukisan ini adalah salah satu favorit saya, berjudul Memory of a Pain (Portrait of Santina Negri) karya pelukis neo-impresionis Italia, Giuseppe Pellizza da Volpedo (1868--1907).
Pengetahuan saya tentang seni lukis Barat mungkin terbatas, tetapi saya ingin berbagi cerita di balik karya ini.
Pada tahun 1889, saat International Arts EXPO diadakan di Paris, Prancis, Pellizza da Volpedo membuat lukisan ini. Ketika sedang menikmati pameran tersebut, ia menerima kabar duka bahwa adik perempuannya, Antonietta, meninggal dunia secara mendadak. Segera setelah mendengar berita tersebut, ia kembali ke kampung halamannya.
Kesedihan mendalam akibat kehilangan adiknya menyelimuti sang pelukis, di usianya yang baru 21 tahun, ia belum mampu mengendalikan perasaannya.
Pellizza da Volpedo berusaha mengekspresikan kesedihan itu melalui kanvas, dengan meminta model seusia adiknya bernama Santina Negri, untuk berpose dalam potret ini.
Dalam lukisan itu, seorang wanita tampak menatap kosong ke udara dengan buku terbuka di pangkuannya, di mana terdapat bunga violet kering yang hampir hancur. Seolah-olah, ia sedang mengingat kenangan yang menyakitkan saat membaca buku tersebut.
Karya ini mampu membuat penonton merasakan kesedihan mendalam seperti yang dirasakan oleh sang pelukis.
Beberapa tahun kemudian, Pellizza da Volpedo menyumbangkan lukisan ini ke Accademia Carrara, tempat ia belajar melukis potret selama dua tahun di bawah bimbingan maestro Cesare Tallone, sebagai tanda penghormatan dan rasa terima kasih. Accademia Carrara, yang terletak di Bergamo dekat Milano, Italia utara, terkenal dengan koleksi lukisan potretnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H