Mohon tunggu...
Justin Jeongho Kim
Justin Jeongho Kim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Konsultan Bisnis

Orang Korea yang tinggal dan berbisnis di dua negara, Indonesia dan Korea Selatan. Jurnalis yang berfokus pada isu-isu internasional. Menyukai seni budaya dan tertarik menghubungkan dua budaya yang berbeda. Senang bertukar ide bisnis di antara Indonesia dan Korea Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Hyundai Motor Siap Menggebrak Pasar Mobil Listrik Indonesia

5 Juli 2024   11:00 Diperbarui: 7 Juli 2024   08:54 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi meninjau produksi baterai di Kawasan Industri Baru Karawang. (Sumber foto: Grup Hyundai Motor)

Grup Hyundai Motor siap menghadapi persaingan di pasar ASEAN. Mereka merencanakan untuk memproduksi sel baterai dan mobil listrik di Indonesia, serta menargetkan pasar domestik dan regional Asia Tenggara.

Ini merupakan langkah awal Hyundai Motor Group dalam membangun pabrik sel baterai dan mobil listrik di Asia Tenggara.

Hyundai Motor, bekerja sama dengan LG Energy Solution, telah menyelesaikan pembangunan pabrik PT. HLI Green Power di Kawasan Industri Baru Karawang (KNIC).

Pabrik HLI Green Power seluas 320.000 meter persegi ini memiliki kapasitas produksi sel baterai untuk 150.000 unit per tahun. Mobil listrik KONA yang menggunakan sel baterai dari pabrik ini akan segera diluncurkan di Indonesia.

Ketua Hyundai Motor Group Chung Eui-sun meresmikan pembukaan pabrik baterai di Kawasan Industri Baru Karawang. (Sumber foto: Grup Hyundai Motor)
Ketua Hyundai Motor Group Chung Eui-sun meresmikan pembukaan pabrik baterai di Kawasan Industri Baru Karawang. (Sumber foto: Grup Hyundai Motor)

Baterai adalah komponen termahal pada mobil listrik, menyumbang 50% dari total biaya produksi. Selama ini, Hyundai Motor mengimpor sel baterai dari China untuk mobil listrik yang diproduksi di Indonesia. Indonesia sendiri memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, bahan utama dalam pembuatan sel baterai. Dengan memperoleh nikel berkualitas baik dengan harga murah, biaya produksi bisa ditekan sehingga mobil listrik menjadi lebih kompetitif.

Pasar otomotif Indonesia saat ini didominasi oleh mobil Jepang. Namun, mobil Jepang hanya unggul dalam penjualan mobil bermesin pembakaran internal.

Pemerintah Indonesia menargetkan netralitas karbon pada tahun 2060 dan berencana memproduksi 600.000 mobil listrik pada tahun 2030.

Pada tahun 2023, penjualan mobil listrik di Indonesia sekitar 18.000 unit, hanya 2% dari total penjualan mobil. Permintaan ini masih terbilang kecil, namun, pada tahun 2030 diperkirakan akan mencapai pangsa pasar dua digit. 

Di Indonesia, pembelian mobil listrik mendapat pengecualian dari kebijakan lalu lintas ganjil-genap dan pembebasan atau pengurangan pajak pendaftaran di kota-kota besar seperti Jakarta yang mencapai 12-15%.

Hyundai Motor telah membangun sistem produksi lengkap dari sel baterai hingga mobil listrik di Indonesia untuk menggebrak pasar mobil listrik Indonesia. Selanjutnya, mereka berencana menggunakan Indonesia sebagai basis produksi untuk menargetkan pasar mobil listrik di negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun