Mohon tunggu...
Hana Hana
Hana Hana Mohon Tunggu... -

Suka Nulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kriteria Presiden Republik Indonesia

14 April 2014   17:41 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:42 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah mata ini lelah melihat hasil Pileg, pikiran kembali menggelinjang membayangkan siapa yang akan memimpin Republik ini kedepannya. Menurut banyak komen, jika SBY masih bisa dicalonkan, maka SBY akan terpilih. Mengapa? karakter kepemimpinannya terlihat nyata. Dengan mengabaikan masih banyaknya korupsi di negara ini, SBY masih layak memimpin.

Saat ini kita sibuk membicarakan figur. Ada figur yang tegas dan berwibawa dan ada juga figur yang bersifat idol. Ada figur yang jenius dan ada figur yang berapi-api. Capek kita melihat bangsa ini, tidak habis-habisnya mengejar (maaf) ejakulasi. Mengapa barang sejenak kita tidak menyusun kriteria apa yang cocok untuk memimpin bangsa ini, dan kita bandingkan kriteria yang kita susun itu dengan figur-figur yang ada. Cocokkah mereka.

Menurutku, ada beberapa kriteria yang harus di miliki oleh pemimpin negeri ini nantinya.

1. Dia harus memiliki waktu 26 jam satu hari. Mengapa? Indonesia memiliki 3 perbedaan waktu. Masing-masing berjarak 1 jam. Presiden RI harus memiliki tambahan waktu 2 jam dari kehidupan normalnya.

2. Dia harus memiliki rentang tangan yang panjang serta tinggi tegap. Mengapa? rentanga tangannya harus bisa mencapai Sabang dan Merauke. Kakinya harus bisa menopang Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Papua. Mengapa kalimantan tidak di sebut? Kalimantan tempat presiden berpijak.

3. Presiden RI harus bisa melepaskan statusnya di masyarakat. Presiden hanya memiliki first lady. Presiden tidak memiliki anak, tidak memiliki ayah-ibu, tidak memiliki mertua, tidak memiliki adik kakak, dan lain sebagainya. Presiden hanya memiliki first lady, wakil dan pembantu. UU untuk ini harus dibuat. Mengapa? Indonesia memiliki rasa kekeluargaan yang kuat. Tetapi hendaknya rasa kekeluargaan tersebut tidak diizinkan ada dalam diri presiden. Anak-anak presiden adalah seluruh rakyat indonesia. Orang tua presiden adalah pahlawan-pahlawan bangsa. Itu saja.

Nah, sebatas ini, baru 3 kriteria diatas yang terpikir oleh ku. Sebagai simpatisan PKS, aku tentu senang jika dari PKS ada yang bisa menjadi bagian dari pucuk pimpinan negeri ini, namun sebagai warga negara Indonesia, aku lebih senang jika pemimpin yang kita pilih bersama nantinya adalah memang benar-benar presiden yang bertekad kuat melanjutkan visi pendiri tonggak negara ini. (Cie...bahasanya).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun