Meraung dalam Sunyi
Oleh: Rafael L Pura
Fakta fiksi Ilalang Tanah Gersang, karya Ambuga Lamawuran
Judul: Ilalang Tanah Gersang
Karya: Kopong Bunga Lamawuran
Penerbit: Penerbit Kuncup
Halaman: xvi + 266
Dunia sastra, karena berhubungan dengan manusia di dalamnya, meminjam istilah Maman S. Mahayana, maka ia adalah produk pengarang yang hidup di lingkungan sosial. Dengan begitu, karya sastra merupakan dunia imajinatif pengarang yang selalu terkait dengan kehidupan sosial.
Mencermati setiap Karya Ambuga, sebagai seorang pengarang, juga sebagai bagian dari sebuah komunitas masyarakat, ia dilahirkan, dibesarkan dan memperoleh pendidikan di tengah-tengah kehidupan sosial.
Oleh karena itu, ia juga, secara sadar atau tidak telah menjalankan perannya sebagai anggota masyarakat sejak lahir, dan tentu saja berpengaruh kepada kiblat perjuangan kepangaranganya, tentang apa saja, ketidak adilan sosial, politik, hukum, pendidikan; yang dilihatnya, mungkin juga dirasakannya.
Namun semua ketidakadilan itu, tidak ia suarakan dengan protes keras, unjuk rasa di jalanan atau menyampaikan mosi tidak percaya kepada sasaran tembaknya, Ia memilih jalan sunyi dan meraung di dalammnya.