Ada rasa bangga ketika aku berhasil memberikan ASI eksklusif bagi anak keduaku. Tak mudah bagiku untuk melakukannya. Dengan kondisi aku bekerja di media yang sangat ketat dengan jam deadline, kantor yang tidak memiliki ruang khusus memompa ASI, ditambah lagi penugasan ke luar negeri. Â
Ya, dulu, aku sempat ragu apakah aku mampu memberikan ASI eksklusif bagi buah hatiku. Apakah cukup? Namun, aku menyimpan keinginan yang besar untuk memberikan ASI eksklusif bagi bayiku kelak sejak mengandung. Aku yakin, ASI akan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi dan ASI merupakan proses alami yang harus dilalui ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi bayinya.
Ternyata, keinginan itu mengalahkan segala-galanya. Dengan usaha dan rasa cinta yang mendalam, aku bisa mewujudkannya.
Banyak sekali keuntungan yang kudapat dengan memberikan ASI eksklusif. Selain gratis (karena tak perlu mengeluarkan uang untuk susu formula), bayi memiliki daya tahan tubuh lebih kuat. Dan yang terpenting, ikatan antara ibu dan anak terjalin begitu erat.Â
Yuk, kita dukung gerakan pemberian ASI eksklusif untuk kebaikan generasi penerus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H