Sejarah Permainan Bola Voli

Olahraga Bola Voli diciptakan oleh William G Morgan pada tahun 1895 Holyoke, Amerika Serikat, dan nama lama dari Bola Voli yaitu Mintonetta. William merupakan seorang instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsyical Education) di Young Man Christian Association (YMCA). 

William G Morgan merancang sebuah olahraga baru yang bisa dimainkan oleh remaja, dewasa, dan untuk semua usia. Awalnya Mintonetta hanya khusus dimainkan oleh anggota YMCA yang usianya sudah tidak muda lagi.

Berubah nama dari Mintonetta menjadi Bola Voli yaitu pada tahun 1896. Bola Voli dahulu hanya dijadikan sebagai sarana rekreasi saja. 

William G Morgan terus melakukan percobaan hingga beliau menemukan ide bisa memasang net di tengah lapangan yang letaknya sekitar 1,98 meter dari atas tanah. Uji coba dari eksperimen William G Morgan tersebut beliau bekerjasama dengan sebuah perusahaan Spalding and Bros untuk membuat bola dengan lapisan kulit dan bagian dalam diberi karet.

Direktur Pendidikan Jasmani YMCA mengadakan konferensi di YMCA college di Springfield. Pada konferensi tersebut dijadikan William G Morgan sebagai sarana Demonstrasi. Dalam demonstrasinya permainan Bola Voli dimainkan oleh dua regu yang setiap regunya ada lima orang, dan permainan tersebut bisa dimainkan diruang olahraga maupun ruang terbuka. 

Tujuan permainan atau olahraga Bola Voli adalah untuk menjaga pergerakkan bola agar tetap berada diatas net. Konferensi William G Morgan disetujui dan selanjutnya Juli 1896 ia menyusun sebuah buku yang berisi peraturan permainan Bola Voli, yang juga dimasukkan pada Liga Atletik YMCA Amerika Utara 1897.

Mulai saat Itulah Mintonetta atau yang sudah resmi dengan sebutan Bola Voli oleh William G Morgan terus berkembang dan menyebar ke berbagai negara

Olahraga Bola Voli mulai masuk di Indonesia pada tahun 1928 saat itu masih Hindia Belanda. Namun permainan tersebut belum sangat terkenal, karena hanya dimainkan oleh para bangsawan dan orang-orang Belanda. Saat perkembangan pertama, bola voli di Indonesia dipelopori oleh guru pendidikan Jasmani yang juga orang Belanda. Seiring berjalannya waktu, olahraga voli dimainkan oleh para serdadu saat melakulan latihan terbuka dan sering kali menyelenggarakan pertandingan antarkelompok. Dengan perkembangan permainan Voli yang begitu pesat, banyak klub-klub yang bermunculan dari kota-kota besar. Hal tersebutlah yang merupakan cikal bakal lahirnya organisasi Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) pada 22 Januari 1955.

Aturan dan ketentuan dalam permainan bola voli tidak ada batasan waktu. Tim yang dapat dikatan menang adalah tim yang mendapatkan 25 poin atau yang telah mencapai rally point terlebih dahulu. Untuk menentukan tim pemenang digunakan sistem two winning set atau three winning set. Sistem dari pertandingan voli berisi 10 orang pemain, enam orang pemain inti dan empat lainnya sebagai pemain cadangan. Minimal harus ada empat pemain inti di lapangan, jika kurang dari jumlah tersebut permainan dinyatakan gugur. Permainan berlangsung selama tiga babak/dua kali menang atau lima babak/tiga kali menang.

Ukuran lapangan bola voli adalah 9 m 18 m, dengan lebar garis batas serang terletak sekitar 3 m dibelakang garis tengah. Untuk ukuran net putera 2,43 m dan 2,24 m untuk puteri. Lebar net 1 m serta jarak tiang ke garis tepi lapangan berjarak 0,5 - 1 m.

Larangan dalam permainan bola voli yaitu pemain tidak boleh menyentuh net atau melewati batas tengah lapangan, ketika servis tidak boleh menginjak/melewati garis, bola harus disentuh setelah melalui pantulan bukan dilempar atau ditangiap, dan tiap regunya hanya boleh mengambil satu kali timeout sebabak.