Mohon tunggu...
Ambo Dalle
Ambo Dalle Mohon Tunggu... wiraswasta -

Ngeblog untuk belajar menulis dan berbagi. Mari kita giatkan gemar menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kontroversi Gelar Kepahlawanan Soeharto

9 November 2012   11:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:43 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Rabu (7/11/2012) Mantan Presiden Soekarno dan Mantan Wakil Presiden Muh.Hatta di anugerahi gelar Pahlawan Nasional. Banyak pihak yang dulu tidak setuju dengan Gelar Pahlawan Nasional ini diberikan kepada Mantan Presiden Pertama Indonesia ini karena di anggap terlibat dengan Gerakan G/30/S/PKI. Anhar Gonggong dan Ramadhan Pohan setuju dengan pemberian gelar tersebut dan berarti bahwa semua masa lalu tentang Soekarno harus dilupakan dan dianggap telah berlalu.

Namun pemberian gelar itu dianggap akan memuluskan jalan mantan Presiden ke dua RI Soeharto untuk memperoleh gelar Pahlawan Nasional. Beberapa pihak tidak setuju dengan pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto karena dianggap mempunyai cacat selama masa pemerintahan selama 32 tahun.

Menurut Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan bahwa pada saat pemerintahan Soeharto bangsa Indonesia mengalami masa fasis dan otoritarian. Pernyataan ini terkait dengan dorongan Partai Golkar kepada Pemerintah untuk memberikan Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto.

Indonesia sekarang memasuki masa reformasi sehingga tidak mudah untuk melupakan masa lalu yang penuh dengan keotoriteran. Seperti halnya Soekarno, untuk menerima gelar Pahlawan Nasional butuh puluhan tahun dan sekrang boleh dibilang tanpa penolakan. Yang intinya bahwa setelah bangsa ini bisa melupakan masa pemerintahan Soeharto, maka kemungkinan untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional itu ada. Akan ada masa sehingga suatu gelar diberikan tanpa penolakan dari masyarakat tapi butuh waktu dan proses. Kita juga tidak boleh begitu saja melupakan jasa Soeharto, karena pada masa pemerintahannya bangsa Indonesia hidup dengan kedamaian dan kerukunan. Semangat Gotong-Royong begitu kental antar sesama masyarakat jika dibandingkan dengan kondisi sekarang.

Presiden Soehato telah mengangkat harkat, martabat dan derajat bangsa Indonesia di mata Dunia. Kita tidak boleh melupakan begitu saja jasa Soeharto meskipun ada banyak kekurangannya, karena setiap Presiden/Pemimpin pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Klo bangsa ini melupakan Jasa Soeharto Ibarat kacang yang lupa akan kulitnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun