Mohon tunggu...
Ambiwwa Novita
Ambiwwa Novita Mohon Tunggu... -

Gadis remaja penyuka apapun yang turun dari langit dan menempel dilangit.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pijat Refleksi

11 Desember 2012   10:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:50 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

“Sedikit pegal-pegal dan sakit ternyata, tidak membiru hanya rasanya begitu”

Kejadian ini terjadi ketika pagi hari ini saya akan mengambil barang dagangan sebelum kuliah, berjalanlah saya dengan seorang teman, karena sambil berjalan, naluri kerumpian pun muncul, saya mengajak teman saya mengobrol, dan sepertinya kami terlalu asyik terbuai dalam celoteh. Tiba-tiba ada suara memekik bukan teriak, semacam sindiran rasanya lebih pedas daripada sambel bakso. Terdengar suara wanita tak terlalu tua bersuara dengan nada menyindirku dari jauh langkahku dengan bahasa sunda ia berbicara, ternyata wanita itu sedang bersama suaminya adalah orang yang saya lewati,  saya pikir Ia hanya bercanda saja, namun nadanya semakin sinis, tak sampai berpuluh-puluh detik  saya tersadar, oh yaa... saya lupa "Punten" simbol permisi dalam adat dengan menundukan kepala, ya saya sadar saya khilaf, saya telah lalai tak melakukan ritual kesopanan, ada rasa menyesal yang teramat, ada juga rasa heran, dan membuat saya bertanya tentang ini " kenapa baru saja saya sekali melakukan salah fatal tak disengaja ini langsung diserbu sindiran begini, padahal saya tak pernah marah jika saya "Punten" dan bungkuk-bungkuk tak dianggap, tak diberi senyum, dan tak terbalas "Mangga" (dipersilahkan)??.

Tapi, tak apa mungkin ini pelajaran untuk diri saya supaya kalau sedang jalan, harus pasang mata waspada, jangan sampai lupa bilang "punten" untuk yang kedua kalinya.  Puntennnnnnnnnnnnnn.............

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun