Mohon tunggu...
amber ember
amber ember Mohon Tunggu... -

i am just me

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Je T'aime, Oui Je T'aime ……

16 Agustus 2010   18:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:58 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“We are in France my friend”, aku berteriak “my love!”. kau langsung protes, “Kalo aku bilang love, situ yang enak sedangkan sini tidak enak! aku punya 2 cinta,rite? Bagaimana dengan Dia? so.. this time, I’ll call you my friend, then we are fair, okay?” Kita pasangan selingkuhan serasi yang sedang berkencan diam-diam [caption id="attachment_228683" align="alignleft" width="199" caption="Ilustrasi/Admin (shutterstock)"][/caption] Dari statiun Gare du Nord kami naik metro ke halte Pigalle keluar dari underground di station Pigalle, ternyata Pigalle adalah daerah “mesum”-nya kota Paris kita melihat billboard “Moulin Rouge “ tertawa dan masuk ke warung kopi di Le Café De Paris dan mulai mengobrol Aku bilang Puisi itu Kata dalam kalimat Sebaris Pendek Sederhana tapi menimbulkan polemik Tapi Kau menyebutnya rangkaian kata indah yang memabukan sesuatu yang bermakna dan bernilai seni Aku menyelakmu, Simple nya puisi adalah rayuan gombal untuk para Pecinta ! Kau melotot Aku membuang muka Pemilik cafe mencoba melerai kita Dengan kopi Hitam & sebungkus rokok sesuai pesananku Lalu dia berkata ; “Puisi itu nilai keindahan, karya sastra Dan Sastra adalah tulisan yang indah dari Luapan emosi manusia Ada yang romantis, putus asa, penuh harapan, protes sosial, dan sebagainya Yang Semuanya itu ditulis oleh tinta hati ..” “oui oui .. Je t'aime ! “ Hati ? “alisku terangkat satu Dalam nya hati manusia siapa yang tahu? Aku bisa saja berbohong Menulis kata-kata cinta yang romantis padahal sebenarnya aku sedang patah hati ! Bersombong ria sedang ada di puncak kekayaan padahal kenyataannya aku sedang ada di kerak kemiskinan ! lalu, bentuk “Hati” yang seperti apa yang harus ku pakai ? Bapak sendiri seorang pedagang tentu sudah biasa dengan strategi penjualan, target income, selera pasar, apapun yang terjadi “aku mau kopi ini terjual , aku mau Untung ! “ dengan motto seperti itu aku sudah bisa melihat bentuk hatimu “show me The Money !” Bapak itu terdiam, lalu melayani pembeli yang tergesa-gesa mencari kopi Aku tidak menyentuh kopiku yang basi dan dingin Lalu kau berkata, menghela napas panjang & berat Bagi saya puisi adalah … “bentuk ungkapan terdalam dari hati yang tidak pernah berbohong Puisi adalah …bentuk komunikasi terikat Pada saat saya ingin berkata-kata dan terasa sulit melalui lisan maka saya menuangkan dalam bentuk tulisan “ Maaf untukmu.. Mungkin kau merasa tersudut akan tulisanku Keningmu berkerut karena lekuk bahasa yang tidak kau mengerti Terimakasih untuk semua pemberi inspirasi, untuk yang telah mengatakan pada saya, bahwa puisi adalah kata-kata gombal-omong kosong puisi adalah bukan suatu bentuk keindahan puisi adalah sesuatu yang tidak ada artinya .............. Aku diam lalu berjalan meninggalkanmu Entah kenapa merasa kecewa dengan penuturanmu Pikiranku yakin kau pasti masih saja sedang berbohong! Je T'aime, Oui Je T'aime ……

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun