Saat kecil dulu berbagai versi hujan pernah kudengar. Pernah seorang kawanku bilang, hujan pertanda malaikat juga bidadari tengah menangis. Sementara kilat yang datang silih berganti dengan petir yang susul menyusul adalah cambuk Allah pada para penghuni neraka. Kini aku tahu, hujan bukan semata proses alam dan kesejatian. Hujan adalah catatan berseminya sebuah harapan akan datangnya musim panas yang lebih hangat........
Selalu menyenangkan menatap semua yang ada di bawah rintik hujan. Anak-anak rela menukar bajunya dengan bertelanjang dada menari bersama hujan. Kata mbak Ary Aja, whips...gibics...gibics...ajaib sekali kata-kata ini mbak.....terkekeh, tergelak adakah yang lebih riuh dari keriangan di bawah hujan.....
Sementara bocah-bocah menyambut hujan dengan riuh, orang dewasa sibuk mengeluh, tak henti bertanya mengapa hujan tak juga surut. Membuat langkah kaki tak bisa laju memburu apa saja yang pantas diburu........
Padahal jika saja mereka tahu, di bawah hujan, semua langkah akan menjadi ringan, seluruh beban akan terlepas terurai dalam siraman hujan...bukankah yang kering memang harus dibasahkan di bawah rintik hujan...kembangkan senyummu...sambutlah hujan, sebab ia datang dengan pengharapan, musim panas yang datang bakal lebih hangat dan menenangkan..............
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H