Dewasa ini, peserta didik cenderung menulis puisi yang bersifat informasional, sehingga kurang dapat membangkitkan emosional pembaca. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara guru bahasa Indonesia, peserta didik kurang mampu mengembangkan ide dan kosakata dalam merangkai kalimat menjadi bait-bait puisi. Belum terlihat adanya penggunaan gaya bahasa, citraan, maupun diksi yang mendukung efek kepuitisan puisi, sehingga peserta didik terkesan menulis puisi seadanya saja.
Permasalahan ini sangatlah penting untuk diatasi, karena perbendaharaan kosakata sangat diperlukan agar peserta didik dapat memilih diksi yang tepat guna melukiskan suasana dalam puisi yang ditulisnya. Selain itu, hasil tulisan peserta didik yang seadanya menjadikan mereka tidak memiliki daya kreativitas dalam menulis. Padahal, menulis sangat menekankan proses kreatif (creativity) dalam berpikir (critical thinking) untuk menuangkan dan mengembangkan ide yang telah dimiliki. Hal tersebut sesuai dengan pembelajaran abad 21 saat ini yang menuntut peserta didik memiliki keterampilan 4C.
Situasi yang terjadi di kelas adalah peserta didik merasa pembelajaran menulis puisi sangat sulit karena tidak terbiasa menyampaikan apa yang dipikirkan atau dirasakan dalam bentuk tulisan dengan pendayagunaan bahasa yang indah dan bersifat imajinatif. Mahasiswa kemudian merespons kondisi tersebut dengan mengumpulkan informasi terkait karakteristik peserta didik. Asesmen diagnostik nonkognitif dirancang untuk mendapatkan data mengenai gaya belajar peserta didik. Didapatkan hasil bahwa mayoritas peserta didik memiliki gaya belajar visual dan auditori. Gaya belajar visual menitikberatkan ketajaman penglihatan. Sementara itu, gaya belajar auditori lebih mengedepankan indra pendengar. Gaya belajar tersebut menjadi pertimbangan untuk menentukan pemilihan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik. Selain perancangan, penyusunan evaluasi juga didasarkan pada tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran juga dilakukan karena dapat membantu peserta didik mengembangkan konsepsi materi yang abstrak, seperti halnya puisi.
Dari hasil refleksi dan evaluasi pada pertemuan sebelumnya, kemudian mahasiswa menyusun modul ajar dan evaluasi pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik. Dalam perancangan pembelajaran, pemilihan metode dan pendekatan haruslah dapat membantu peserta didik memperkaya kosakata dan merangsang daya imajinasi dengan penerapan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik (student centered). Oleh karena itu, mahasiswa berkolaborasi dengan teman sejawat, guru pamong, dan dosen pembimbing lapangan.
Berdasarkan permasalahan kurangnya kemampuan peserta didik dalam menentukan ide atau gagasan untuk dituangkan dalam puisi, maka mahasiswa merumuskan alternatif solusi guna mengatasi kasus tersebut. Mahasiswa merancang pembelajaran yang dapat memfasilitasi kebutuhan peserta didik dengan pemilihan metode dan media pembelajaran yang dapat merangsang imajinasi, sehingga memudahkan peserta didik menghasilkan ide atau gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Mahasiswa menerapkan metode sugesti imajinasi dan menggunakan media lagu yang bersumber dari YouTube dalam pembelajaran menulis puisi.Â
Metode sugesti imajinasi pada prinsipnya memberikan sugesti melalui lagu yang bertujuan untuk merangsang daya imajinasi peserta didik. Metode ini mampu menjadi jembatan bagi peserta didik untuk membayangkan, mengaktifkan pancainderanya, dan menciptakan gambaran atau kejadian berdasarkan tema lagu. Penggunaan media lagu dari sosial media YouTube juga mampu memfasilitasi peserta didik dengan gaya belajar visual maupun auditori. Pemilihan lagu yang digunakan juga relevan dengan dunia peserta didik, sehingga mereka mampu mengingat kembali pengalaman hidup yang pernah ditemui. Kegiatan refleksi dilakukan sebagai upaya untuk mengidentifikasi kekuatan ataupun kelemahan terhadap proses pembelajaran untuk ke depannya dapat diperbaiki.
Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan mahasiswa dalam merespons permasalahan kesulitan peserta didik dalam menggali ide atau gagasan pada aktivitas menulis puisi, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode sugesti imajinasi dengan media lagu terbukti efektif untuk menarik ketertarikan peserta didik dalam menulis puisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H