Mohon tunggu...
Yuni Ambarsari
Yuni Ambarsari Mohon Tunggu... -

Konselor FC Insan Selaras

Selanjutnya

Tutup

Politik

Umat Islam Bukan Pendendam

18 November 2016   19:19 Diperbarui: 18 November 2016   19:48 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketika saya memutuskan menulis ini sebetulnya sudah pada ambang batas kepedihan hati sebagai umat islam yang terus terusik dengan berita di media maupaun tulisan-tulisan yang banyak mengandung hasutan yang berupaya membenturkan umat Islam dengan kepentingan-kepentingan oleh segelintir orang.

Saya sebagai warga negara asli Indonesia dan beragama Islam sejak lahir, merasa terusik dengan berita dan hasutan dimedsos yang kalau kita cermati dan kita pikirkan dengan logika dan hati yang bersih merasa sangat khawatir terhadap kelompok-kelompok yang secara terus menerus mengusik ketenangan masyarakat yang sudah mulai hidup tenang, mapan dan menuju kearah kemajuan.

Kita semua lihat dan tahu dengan adanya demo 4 Nov yang lalu secara jelas mana Islam yang amanah dengan Islam yang didomplengi oleh oknum-oknum yang ingin mengacaukan kedamaian dan ketenangan masyarakat Indonesia.

Islam telah mengajarkan kita untuk tidak menjadi pendendam bahkan Islam melarang seseorang yang menyimpan rasa amarah karena dendam akan menggugurkan amalan kita. Berkaitan dengan tuntutan aksi demo 4 Nov yang lalu, negara yang telah diwakili oleh penegak hukum telah memperlihatkan upaya sungguh-sungguh untuk memproses apa yang menjadi tuntutan umat Islam. Saat inipun kita melihat ulama-ulama dan tokoh -tokoh masyarakat yang amanah semua dengan satria mau menunggu proses itu berjalan dan mempercayakan apa yang akan dilakukan oleh para penegak hukum tentunya dengan kawalan yang positif.

Saat ini mulai sudah ada upaya penggeseran isue yakni membuat negara ini kacau agar runtuh.......betapa miris nya. Saya hanya bisa berdoa dan menghimbau saudara-saudaraku umat Islam jangan lagi mau untuk diadu domba dan dibenturkan oleh mereka-mereka yang punya kepentingan dibalik itu semua.

Hai saudara-saudaraku umat Islam, kita saat ini betapa bersyukurnya bisa beribadah dengan tenang, nyaman dan damai. Sebagai umat Islam ingatlah bahwa kita harus patuh dan tunduk kepada pemimpin yang telah dipilih oleh rakyat yang mempunyai kekutan hukum, sampaikan aspirasi dan kritik sesuai aturan.  Biaya untuk Pemilu itu tidak murah, kalau kita selalu ribut dan tidak pernah mau menerima kenyataan akan dijadikan apa negara Indonesia ini? Islam tidak mengajarkan dengan paksaan, kekerasan, hasutan dan teror.

Manusia memang diciptakan dengan keberagaman, baik suku ras dan agama, justru disitulah Allah menguji kita sebagai umat beriman pada Islam bagaimana kita bisa hidup bertoleransi, berdampingan dan memberi contoh pada umat non muslim, agar mereka menghargai, menghormati kita. Bukan memaksa mereka untuk takut kepada umat Islam yang kasar dan arogan.  

Hai saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air Indonesia, mereka yang suku Jawa, Sunda, Batak, Minang dsb ada yang keturunan Cina, Arab,  Melayu dsb semua yang hidup dan bernafas di bumi Indonesia kita semua saudara. Jangan lagi rakyat dikorbankan seperti peristiwa-peristiwa yang telah lalu, mari kita bergandeng tangan menyusun kekuatan untuk kedamaian dan menengadahkan tangan memohon petunjuk dan ampunan Allah SWT.

Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika

 Indonesia Raya ...

Berkibarlah terus Merah Putih dengan tegak di bumi Indonesiaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun