Mohon tunggu...
Ambar Pertiwi
Ambar Pertiwi Mohon Tunggu... -

Penulis tinggal di Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hidup Sempurna Andrew Carnegie

13 Agustus 2014   19:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:39 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14079079701900506279

[caption id="attachment_319024" align="aligncenter" width="600" caption="Andrew Carnegie Quote about Teamwork"][/caption]

Apakah hidup sempurna seperti Lady Gaga atau Marshanda? Apakah kematian menyenangkan seperti Lady Diana atau Robin Williams? Bukan pertanyaan yang simpatik, mungkin, tetapi kadang kala hidup harus menghadapi pertanyaan yang tidak menyenangkan, menyodorkan dua pilihan yang sama-sama tidak penting, dan menghadirkan dilema yang salah satunya lebih buruk daripada yang lain. Apa mau dikata, roda harus berputar dan kehidupan harus berjalan. Suatu hari nanti mudah-mudahan ada pilihan mau apel sekeranjang atau melon sebakul,  mau emas segepok atau intan serantang, tinggal pilih. Sebelum itu terjadi, mari kita menggali hal-hal yang tidak menyenangkan lagi.

Konon manusia hidup saat ini ada tujuh miliar, kalau setiap orang mempunyai sepuluh peristiwa menarik hari ini sudah ada 70 miliar cerita seru yang siap dikonsumsi dan ditelan orang. Tetapi tentu, tidak semua cerita itu menarik dan tidak setiap kisah menarik itu unik. Ada yang unik dan menarik tetapi ternyata tidak memberi hikmah. Ada kisah yang mempunyai hikmah, sayang sekali pelajaran yang kita dapat adalah kisah sedih. Seperti bunuh dirinya aktor Hollywood Robin Williams.

Robin Williams, 63 tahun, peraih Oscar untuk film Good Will Hunting (1997) dikabarkan meninggal karena bunuh diri gantung pakai sabuk di rumahnya, 11 Agustus 2014 waktu USA, di Marin County, California, akibat depresi karena penyakit asphyxiation. Ini menambah panjang daftar para aktor bule yang meninggal secara tragis, ada yang karena bunuh diri ada yang tertabrak ada yang overdosis. Bukan aktor barat aja sih, aktor Indonesia juga banyak yang kematiannya penuh misteri.

Tetapi hidup memang penuh misteri. Kematian, rezeki, jodoh adalah beberapa misteri besar yang belum dan tidak bisa diungkap oleh akal manusia. Itu rahasia Tuhan, wewenang mutlak Sang Pencipta. Manusia hanya sekadar meraba-raba, mengamati pola dan mencoba meramalkan masa depan berdasar pola yang bisa diketahui. Tentu, tak semua tepat, kebanyakan malah meleset.

Meski demikian, karena terbatasnya pengetahuan manusia tentang masa depan, informasi tentang hal itu selalu mengundang untuk diperhatikan, selalu menggelitik alam bawah sadar manusia. Maka lahirlah ilmu perbintangan atau zodiak alias astrologi. Saya tidak tahu persis apakah kemampuan meramal masa depan berdasar tanggal lahir itu bisa disebut ilmu. Sebab bahkan beberapa tahun ini astrologi tak sejalan dengan astronomi, setelah ilmu perbintangan atau ilmu falaq menemukan bahwa bukan ada 12 melainkan 13 rasi bintang. Juga bukan pluto planet terluar, karena ia bukan planet. Tetapi astrologi tetap ngeyel dan memakai 12 bintang, zodiak juga tidak bergeser.

Mungkin lebih baik mengetahui sedikit masa depan meski itu bohong daripada tidak tahu sama sekali. Sebab manusia memerlukan kepastian, padahal kepastian yang paling pasti adalah ketidakpastian itu sendiri. Juga setelah tahu ramalan itu salah mereka tetap membaca dan mencari tahu. Kalau ada yang sama, dan itu buruk, mereka berkata: benarkan, hal ini sudah diramalkan. Kalau ramalannya baik maka apakah mereka akan bersantai-santai tanpa usaha? Itu jelas sikap yang salah.

Kembali ke soal Robin Williams. Saya sudah menonton beberapa filmnya, seperti Mrs Doubtfire dimana ia menyamar menjadi seorang wanita gemuk demi bertemu anak-anaknya. Ia suami yang bercerai. Lalu ia menyamar menjadi pembantu mantan isterinya. Salah satu adegannya adalah ketika pasangan tersebut tidur satu kamar, karena mengira sang istri itu adalah sama-sama perempuan. Tidak perlu saya ceritakan bagaimana adegan lucunya, nanti masuk badan sensor film alias TEEETTT.

Robin Williams termasuk aktor watak. Artinya ia bisa berperan menjiwai karakter yang diperankannya. Tidak melulu sangar dan jantan, tetapi bisa lucu dan jenaka. Tidak banyak aktor demikian, kebanyakan mereka terkungkung peran protagonis atau antagonis sepanjang karier hidupnya. Tidak di Amrik, di Eropa dan Indonesia pun sama.

Peristiwa bersejarah tersebut, 11 Agustus 2014, sudah berlalu. Pada tanggal yang sama, lahir beberapa tokoh bersejarah dunia. Mereka adalah Eiji Yoshikawa (1892) aktor legendaris dari Jeapng (meninggal 1962). Lalu Enid Blyton (1897) penulis Inggris yang buku terjemahannya pernah aku baca waktu kecil. Aktor pemeran Thor Chris Hemsworth juga lahir 11 Agustus. Dan di tanah air, penyanyi remaja Gita Gutawa lahir pada 11 Agustus 1993, jadi ia baru saja berulang tahun yang ke-21 tahun. Masih muda untuk ukuran penyanyi serba bisa yang bisa melegenda di dunia tarik suara.

Kalau yang meninggal di tanggal 11 Agustus juga banyak. Ada Andrew Carnegie (1919), orang kaya berdarah Skotlandia dan Amerika yang punya kekayaan sekitar 293 juta dollar di tahun 2007 atau sekitar 3 triliun rupiah. Ia meninggal dalam usia 83 tahun, sangat tua, dua puluh tahun lebih lama hidupnya daripada Robin Williams. Dengan kekayaannya om Andrew membangun beberapa proyek kemanusiaan, seperti Carnegie Hall dan Museum Carnegie di Pittsburgh. Ia konon adalah penciptaan alias realisasi dari kisah dongeng rags to riches alias dari zero to hero atau dari miskin papa menjadi kaya raya karena usaha sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun