Mohon tunggu...
Ambar Dyan
Ambar Dyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN MALANG

Pejuang Milenial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Esensi Layanan BK Ranah Pendidikan

24 Mei 2022   12:45 Diperbarui: 24 Mei 2022   12:49 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bimbingan konseling sebagai wadah dalam menyelesaikan permasalahan serta perkembangan individu. Berbagai macam latar belakang serta permasalahan yang dialami oleh masing-masing individu tentunya membutuhkan penanganan berbeda pula dalam layanan bimbingan konseling. Pada ranah pendidikan adanya bimbingan dan konseling ini sudah ada di berbagai jalur dan jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan formal dan non formal. Dalam pelaksanaan dan pendekatan layanan bimbingan konseling tentunya juga berbeda pada setiap tingkatannya. Hal ini menyesuaikan dengan latar belakang serta ruang lingkup jenjang pendidikan tersebut. Bimbingan konseling yang ada pada pendidikan formal atau di sekolah tentunya diberikan kepada peserta didik, dalam rangka mengoptimalkan perkembangan peserta didik baik itu perkembangan pribadi, sosial, belajar, karir serta pemahaman mengenai norma yang berlaku. Bimbingan konseling di sekolah ini diberikan secara individu dan juga secara kelompok, agar pemberian layanan konseling dapat terlaksana secara optimal.

BK Ranah Pendidikan Formal

Karakteristik perkembangan peserta didik jalur pendidikan formal mulai dari jenjang TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA. Nah pada setiap jenjang pendidikan ini tentunya setiap individu (peserta didik) mengalami perubahan dan perkembangan sehingga berbeda pula pelayanan dalam bimbingan konseling mereka, menyesuaikan dengan karakteristik perkembangan serta kebutuhan peserta didik.

Jenjang pendidikan TK/RA, Perkembangan pada jenjang TK/RA ini berkisar anak umur 4-6 tahun, yang mana pada pendidikan jenjang ini bertujuan untuk membantu peserta didik meletakkan dasar perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan sehingga dirinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada masa usia TK/RA ini peserta didik senang mengisi waktunya dengan bermain. Anak usia 4-5 tahun mereka sangat aktif dan energik. Anak usia 5-6 tahun mereka selalu menjadi periang dan imajinatif. Bergerak dan berbuat dengan menggunakan gerakan anggota tubuh.

Jenjang pendidikan SD/MI, Perkembangan pada jenjang ini pada anak berusia 7-12 tahun, pada jenjang ini bimbingan konseling diberikan dengan tujuan membimbing pada pengajaran yang baik, bimbingan juga diberikan kepada peserta didik yang menyimpang dari perkembangan normal, selain itu bimbingan dan konseling juga diberikan kepada seluruh peserta didik, hal ini bertujuan agar proses perkembangan mereka berjalan secara optimal. Pada jenjang pendidikan SD/MI ini perkembangan yang hendak dicapai adalah:

  • Peserta didik bersikap beriman kepada Allah
  • Peserta didik dapat mengembangkan keterampilan dasarnya seperti membaca, menulis, berhitung
  • Peserta didik memiliki konsep dalam kehidupan keseharian
  • Peserta didik belajar mandiri serta bergaul dengan teman sebaya
  • Peserta didik belajar untuk senantiasa hidup sehat, baik diri sendiri maupun lingkungannya
  • Peserta didik belajar untuk memahami diri sendiri dan orang lain
  • Peserta didik belajar untuk menghargai dalam kelompok, kehidupan sosialnya

Jenjang pendidikan SMP/MTs, Perkembangan pada jenjang ini pada peserta didik usia 13-15 tahun atau masa awal remaja. Pada tahap perkembangan ini mereka sudah semestinya diberikan layanan bimbingan konseling yang lebih detail dari sebelumnya. Karena pada tahap ini mereka tentunya akan menerima tugas dan kewajiban yang lebih berat dari pada jenjang sebelumnya. Nah pada tahap perkembangan ini yang hendak dicapai adalah :

  • Peserta didik mulai mempersiapkan diri menerima akan perubahan fisik maupun psikis dalam dirinya
  • Peserta didik mulai mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya
  • Peserta didik mulai memilah mengenai perilaku dan tingkah laku mereka yang sekiranya bisa diterima masyarakat dalam kehidupannya
  • Peserta didik mulai memahami dan mengetahui kemampuan, minat bakat yang ada dalam dirinya yang perlu dikembangkan
  • Peserta didik mulai mempersiapkan karir di masa depan dengan mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya
  • Peserta didik mulai mengenal nilai, etika dan norma yang dijadikan acuan dalam kehidupan pribadi dan sosial masyarakat.

Jenjang pendidikan SMA/MA/SMK, Perkembang ini terjadi pada peserta didik usia 16-18 tahun atau pada masa akhir remaja. Pemberian layanan bimbingan koseling pada jenjang ini harus lebih intensif dan lengkap meliputi administrasi sekolah, pengajaran, serta dalam hal pembinaan peserta didik. Pada jenjang ini perkembangan yang diharapkan adalah:

  • Peserta didik mampu mencapai kematangan dengan sesama temannya
  • Peserta didik mencapai pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sehat
  • Peserta didik mampu menguasai IPTEK dan mempersiapkan karir di masa depan untuk melanjutkan pendidikan atau bekerja
  • Peserta didik sudah memiliki gambaran mengenai sikap dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat.
  • Peserta didik mulai mengembangkan kemampuannya dalam berkomunikasi dan berintelektual

Ruang lingkup bimbingan konseling pendidikan formal , Pada ranah pendidikan formal ini layanan bimbingan konseling terdapat 4 lingkup bidang pengembangan seperti:

  • Bidang pengembangan kehidupan pribadi, layanan ini membantu peserta didik agar mereka mampu menilai serta mengembangkan minat bakat, serta perkembangan karakteristik pribadinya secara optimal
  • Bidang pengembangan kehidupan sosial, layanan ini membantu peserta didik agar mampu memahami, menilai, serta mengembangkan dalam berhubungan sosial sehingga mampu melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya dengan baik
  • Bidang pengembangan kemampuan belajar, layanan ini membantu peserta didik agar mampu mengembangkan kemampuan belajarnya serta menguasai kecakapan dan keterampilan tertentu
  • Bidang perencanaan dan pengembangan karir, layanan ini membantu peserta didik agar mampu memahami, mencari dan memilih dalam mengambil keputusan serta langkah yang tepat dalam menentukan karir di masa depan.

Pendekatan BK pada Pendidikan Formal, dalam ranah pendidikan formal jenjang TK/RA dan SD/MI BK pendekatan dilakukan oleh guru kelas ataupun wali kelas, seperti dengan pendekatan instruksional, dukungan sistem, dan pengembangan pribadi. Sementara pada jenjang SMP/MTs dan SMA/MA/SMK pendekatan BK dilakukan oleh guru BK, pendekatan yang bisa dilakukan oleh guru BK bisa dilakukan mencakup semua bidang dan jenis layanan serta kegiatan yang dapat mendukung adanya layanan tersebut.

BK Ranah Pendidikan Non Formal 

Layanan BK pada pendidikan non formal ini diberikan kepada anak karena tidak semua anak dapat menempuh pendidikan formal, nah tujuan diadakannya BK pada pendidikan non formal ini adalah agar anak agar lebih mengenal serta menerima dirinya dan lingkungannya sesuai dengan peran yang diinginkan. Karakteristik peserta didik yang mengikuti pendidikan non formal ini biasanya dari beragam usia, jadi terkadang tidak sesuai dengan tahap perkembangannya. Waktu pelaksaan pada pendidikan non formal ini biasanya juga lebih fleksibel dan tidak terpatok waktu yang pasti.

Karakteristik perkembangan peserta didik jalur pendidikan non formal, sebutan peserta didik pada pendidikan non formal ini adalah warga belajar. Pendidikan non formal ini terdapat beberapa jenis diantaranya program paket A, program paket B, dan program paket C nah warga belajarnya terdiri dari berbagai jenis usia, berbagai latar belakang, kondisi ekonomi dan budaya yang berbeda-beda pula. Dengan keberagaman warga belajar diatas maka dibutuhkan pula layanan bimbingan konseling, karena tentunya akan banyak pula permasalahan yang muncul serta mereka memerlukan layanan yang berbeda-beda.

Ruang lingkup layanan bimbingan konseling pada pendidikan non formal, ada 6 ruang lingkup BK pada pendidikan non formal : bidang pengembangan kehidupan pribadi, bidang pengembangan kehidupan sosial, bidang pengembangan kemampuan belajar, bidang perencanaan dan pengembangan karir, bidang kehidupan berkeluarga, jadi pelayanan bimbingan konseling ini bertujuan mencari, menetapkan serta mengambil keputusan mengenai kehidupan berkeluarganya, bidang kehidupan keberagamaan, jadi pelayanan bimbingan konseling yang berkaitan dengan spiritual agama yang diyakininya.

Pendekatan bimbingan konseling jalur pendidikan non formal, pelayanan BK pada pendidikan non formal ini diutamakan untuk layanan bimbingan konseling dalam mengatasi serta memecahkan masalah yang dihadapi oleh warga belajar.

BK Ranah Pendidikan Informal 

Dalam kehidupan keseharian peserta didik, tentunya banyak sekali pengaruh yang dapat mempengaruhi perkembangan individu peserta didik. Mulai dari lingkungan, gaya hidup, sosial ekonomi serta banyaknya pertumbuhan pada masyarakat. Dari beberapa hal tersebut, tidak semua individu mampu untuk menghadai pengaruh yang da, sehingga sangat diperlukan adanya bimbingan dan konseling agar mereka tidak terjerumus dan terpengaruh dengan adanya perkembangan lingkungan. Dalam hal ini bimbingan dan konseling tidak lupa untuk melibatkan peran orang tua untuk ikut serta dalam membimbing dan mengarahkan anak sebagai upaya memecahkan permasalahan yang dihadapi anaknya.

Karakteristik perkembangan peserta didik jalur pendidikan informal, dalam hal ini keluarga merupakan penyelenggara pendidikan informal. Tujuan dalam bimbingan konseling pendidikan informal ini adalah upaya untuk mencapai tugas dan perkembangan peserta didik dalam pemecahan masalah. Permasalahan yang banyak dialami oleh peserta didik diantaranya, mengenai degradasi nilai agama, adat istiadat, serta sosial. Permasalahan ini banyak dialami disebabkan oleh akibat perkembangan zaman. Yang mana degradasi ini dapat mempengaruhi perkembangan dari peserta didik.

Pendekatan bimbingan konseling jalur pendidikan informal, pendekatan dalam BK pendidikan informal ini dengan berorientasi yakni tercapainya tugas perkembangan dan penyelesaian masalah.

REFERENSI

Triyono, Musyarofah. 2016. Modul Guru Pembelajar Bimbingan dan Konseling SMA/SMK. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun