b. Tahun 1913 terbangunnya komite bimbingan guru di masing-masing SMA di New York, yang dibangun oleh Eli W. Weaver. Komite ini membantu anak --anak muda dalam rangka menemukan kemampuan dan belajar menerapkan kemampuan yang mereka miliki dalam penentuan pekerjaan di masa mendatang.
c. Tahun 1920an di SMA bimbingan konseling lebih di intensifkan, dengan mengangkat guru BK yang dipisahkan untuk siswa laki -- laki dan perempuan. Pada masa ini program pendidikan difokuskan pada upaya membantu siswa yang mengalami kesulitan akademik dan pribadi.
d. Tahun 1920 -- awal 1930an menekankan peran guru untuk memajukan kesehatan mental anak, banyak SMA yang berpartisipasi menetukan tes membantu bimbingan kepada siswa  mengenai bidang pekerjaan yang cocok untuk diri siswa, bimbingan  juga dilengkapi dengan konseling dan praktik. Mulai dikenalnya konsep magang.
e. Tahun 1940an muncul teori konseling yang menekankan adanya tanggungjawab konseli dalam memahami permasalahannya sendiri, sehingga mereka mampu mendorong dirinya untuk mengembangkan diri. Mulai diperkenalkan adanya konseling kelompok.
f. Tahun 1950an muncul berbagai organisasi konseling. Terdapat UU yang mana memberikan dana bagi tiap sekolah dalam rangka meningkatkan program konseling yang ada di sekolahnya.
g. Tahun 1970 konseling mulai berkembang kearah yang lebih luas, mulai muncul lembaga konseling di luar sekolah dan komunitas serta pusat kesehatan mental.
Perkembangan Era tahun 1980an
a. Mulai muncul dan berkembang standarisasi pelatihan dan sertifikasi.
b. Tahun 1981 dibentuk CARCEP yang memiliki fungsi melakukan standarisasi program pendidikan konseling di sekolah, konseling komunitas, konseling kesehatan mental, konseling perkawinan dan keluarga, dan konseling Perguruan Tinggi.
c. Perkembangan Era tahun 1990an, stabilnya posisi psikiatri dengan spesialis pengobatan lain. Sejumlah permasalahan permasalahan sosial mulai mempengaruhi anak-anak.
Sejarah Perkembangan Bimbingan Konseling di Indonesia