Landasan bimbingan dan konseling pada lembaga pendidikan merupakan suatu hal yang penting untuk dibahas. Karena landasan ini merupakan suatu dasar pijakan bagi para konselor atau pada lembaga pendidikan disebut dengan guru bimbingan konseling. Dalam melaksanakan menyelenggarakan bimbingan dan konseling tentunya konselor ini harus berpacu pada landasan tersebut, agar bimbingan dan konseling yang diberikan sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran.
Utamanya pada lembaga pendidikan konselor atau guru BK harus benar-benar memperhatikan mengenai hal tersebut, karena apabila salah dalam proses pelaksanaannya bisa menjadikan suatu hal yang fatal dan nantinya akan menimbulkan kesalahan dalam memahami makna bimbingan dan konseling yang sesungguhnya. Berangkat dari hal tersebut maka dalam artikel ini akan membahas mengenai landasan psikologis, landasan sosial, landasan budaya, dan landasan religious yang berkaitan dengan urgensi bimbingan konseling.
1. Landasan Psikologis, dalam lingkup lembaga pendidikan yang mana sasaran utama dari diselenggarakannya program bimbingan dan konseling ini adalah peserta didik. Landasan psikologis dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling ini adalah memberi kepahaman pada individu setiap konseli yang mana konseli (peserta didik) adalah sasaran utama pada penyelenggaraan layanan ini. Memberi kepahaman terhadap individu ini dinilai sangat penting, karena dalam layanan bimbingan konseling ini konselor fokus utamanya memang terletak pada membimbing dan melakukan konseling terhadap perilaku dari konselinya.
Diharapkan setelah melakukan bimbingan dan konseling ini perilaku konseli dapat berubah menjadi lebih baik dan mampu memahami kondisi dirinya sendiri, serta dapat berkembang sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Disini perlu adanya beberapa kajian psikologi yang harus dikuasai oleh para konselor dalam melaksanakan bimbingan dan konseling seperti : motiv dan motivasi, pembawaan lingkungan, perkembangan individu, belajar, dan kepribadian.
2. Landasan Sosial dan Budaya, landasan ini merupakan landasan yang mampu memberikan konselor pemahaman mengenai adanya aspek kesosialan dan aspek kebudayaan yang mana keduanya merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perilaku dari individu konseli (peserta didik). Konseli (peserta didik) sebagai individu sebenarnya sudah melekat dengan lingkungan sosial budaya sejak ia hidup.
Individu tersebut sudah dididik dan diberi pembelajaran untuk mengembangkan suatu pola perilaku yang dituntut harus sejalan dengan sosial budaya di lingkungannya. Pada suatu lembaga pendidikan sekolah memiliki tanggungjawab dalam mendidik dan juga mempersiapkan peserta didiknya agar mereka mampu mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat sekitar agar mampu memecahkan masalah yang juga disesuaikan dengan lingkungannya.
3. Landasan Religius, landasan religius ini seyogyanya adalah menetapkan konseli(peserta didik) sebagai makhluk tuhan dengan berbagai kelebihan pada masing-masing individu tersebut, hal ini yang menjadi inti dari upaya bimbingan konseling. Setiap individu mampu menyadari dan memahami akan kelebihan dalam dirinya, memahami keadaan dirinya. Dalam hal ini agama memiliki peran yang sangat penting dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
Menurut Zakiah Daradjat agama memiliki peran sebagai obat bagi gangguan jiwa. Karena beberapa individu yang mengesampingkan agama dalam kehidupannya maka banyak terjadi kepincangan sosial dalam hidupnya. M. Surya berpendapat bahwa agama berperan sebagai suatu penentu individu dalam menyesuaikan diri. Dengan layanan bimbingan dan konseling ini semakin dinilai penting perannya pada kehidupan peserta didik, karena begitu banyak permasalahan kehidupan yang terjadi pada masa sekarang ini yang begitu kompleks.
Landasan religius dalam bimbingan dan konseling ini merupakan bentuk pemberian bantuan yang menuntut agar konselor memiliki pemahaman nilai agama dan juga berkomitmen mengamalkannya. Utamanya dalam memberikan bimbingan dan konseling kepada konselinya (peserta didik) yang akan menjadi nilai ibadah bagi konselor apabila dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab dengan bekal agama serta dilakukan dengan sabar dan ikhlas.
Begitulah sedikit ulasan mengenai urgensi bimbingan dan konseling apabila ditinjau dari beberapa landasan, yaitu landasan psikologis, landasan sosial dan budaya serta landasan religi. Dengan demikian adanya landasan ini diharapkan para konselor dan konseli memahami begitu pentingnya bimbingan dan konseling ini, utamanya dalam lingkup lembaga pendidikan.
REFERENSIÂ