Mohon tunggu...
Ambar Dewi Cahyani
Ambar Dewi Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tidar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Literasi Bahasa Indonesia di Era Digital: Tantangan dan Peluang

4 Desember 2023   13:00 Diperbarui: 4 Desember 2023   13:04 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Literasi bahasa Indonesia di era digital melibatkan kemampuan untuk memahami, memanfaatkan, dan berpartisipasi dalam konteks digital dengan efektif. Hal ini melibatkan kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi secara online serta kesadaran akan berbagai media digital. Tantangan utama yang dihadapi literasi bahasa Indonesia di era digital adalah menyaring informasi yang dapat dipercaya dari membanjirnya data internet, memahami keragaman bahasa digital, dan menumbuhkan kritik terhadap konten digital. Penting juga untuk memahami etika online untuk mendorong perilaku yang aman dan konstruktif ketika berkomunikasi dengan orang lain di dunia maya. Di sisi lain, literasi bahasa Indonesia di era digital membuka peluang besar. Manfaatnya mencakup akses cepat dan mudah terhadap informasi, komunikasi internasional, dan peluang pembelajaran online. Pemahaman teknologi juga memungkinkan masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam lingkungan digital yang terus berkembang.


Literasi bahasa Indonesia merujuk pada kemampuan seseorang untuk memahami, memanfaatkan, dan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Hal ini melibatkan kemahiran membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan baik dalam konteks bahasa Indonesia. Seseorang harus mampu menggunakan kemampuan berbahasa dalam berbagai konteks komunikasi dan memahami tata bahasa dan kosa kata. Pentingnya literasi bahasa Indonesia tidak hanya terbatas pada kemampuan dasar-dasar bahasa, tetapi juga melibatkan pemahaman konteks budaya, sejarah, dan sosial yang berdampak pada penggunaan bahasa. Kemampuan seseorang untuk membaca dan menulis sangat penting untuk belajar dalam berbagai profesi dan untuk terlibat dengan beragam komunitas.


Era digital menghadirkan beragam tantangan dan peluang literasi bahasa Indonesia yang mempengaruhi cara individu berinteraksi dengan informasi. Tantangan pertama yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi adalah penyebaran informasi yang cepat dan luas. Meskipun terdapat banyak kesempatan untuk mengakses berbagai sumber informasi, masyarakat juga masih menghadapi risiko mendapatkan informasi palsu atau menyesatkan, Selain itu, perubahan gaya komunikasi media sosial juga memberikan hambatan besar terhadap literasi masyarakat Indonesia. Banyak orang yang lebih suka menyampaikan ide atau informasi secara ringkas, tidak terstruktur, dan tidak mentaati penggunaan bahasa yang baik dan benar. Oleh karena itu, memahami informasi menjadi semakin penting untuk menghentikan penyebaran informasi yang merugikan atau tidak benar.


Namun, di tengah tantangan tersebut, terdapat banyak peluang untuk meningkatkan literasi bahasa Indonesia di era digital. Masyarakat dapat meningkatkan kosakata dan keterampilan membaca mereka dengan memiliki akses mudah ke berbagai bahan bacaan dan sumber daya pendidikan online. Platform pembelajaran daring dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kemahiran bahasa. Selain itu penggunaan kecerdasan buatan (AI) memberikan kontribusi yang signifikan. Kecerdasan buatan berpotensi mengotomatiskan koreksi ejaan, tata bahasa, dan pengucapan. Hal ini membantu meningkatkan kemampuan menulis dan berbicara siswa secara langsung.
 
Pendidikan formal memiliki peran krusial dalam meningkatkan literasi bahasa dengan fokus pada kemampuan siswa untuk mengolah informasi dengan bijak. Melalui literasi bahasa siswa tidak hanya diajarkan membaca dan menulis tetapi juga dikembangkan kemampuannya dalam memahami, mengevaluasi, dan menyajikan informasi. Selain itu, kurikulum harus dibuat oleh lembaga pendidikan untuk memenuhi tuntutan di era digital. Lembaga pendidikan harus memastikan bahwa dalam menghadapi kemajuan teknologi yang pesat kurikulum mereka harus memenuhi kebutuhan siswa akan literasi digital tidak hanya mencakup kemampuan membaca dan menulis saja.


Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta dapat memberikan peluang untuk mengatasi tantangan literasi bahasa di era digital. Pemerintah dapat menyediakans sumberdaya dan dukungan kebijakan yang diperlukan untuk memingkatkan sistem pendidikan termasuk pembuatan kurikulum. Selain itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan utama mempunyai kemampuan untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran yang menantang dan relevan. Disisi lain, keterlibatan masyarakat juga sangat penting. Melalui program membaca bersama, perpustakaan komunitas, dan kegiatan literasi yang melibatkan orang dewasa dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan pemahaman bahasa di seluruh lapisan masyarakat.


Dalam upaya meningkatkan literasi bahasa Indonesia di era digital, peran media massa juga menjadi faktor penting. Media dapat mendukung literasi bahasa dengan menyediakan konten yang mendidik dan informatif, serta mendorong penggunaan bahasa yang benar dan baku. Namun di sisi lain, penggunaan media sosial dalam media massa juga dapat memberikan dampak negatif pada literasi bahasa. Kemampuan menulis dan membaca formal dapat dipengaruhi oleh gaya penulisan yang singkat, penggunaan singkatan, dan bahasa informal di media sosial. Penting untuk menyadari bahwa media massa dapat menjadi alat pembelajaran yang efektif jika digunakan secara bijak.


Secara keseluruhan, tantangan dan peluang dalam literasi bahasa di era digital memberikan gambaran kompleks tentang jalan menuju masyarakat yang melek digital. Mempertahankan standar literasi bahasa formal memerlukan pendekatan yang bijaksana terhadap isu-isu seperti pengaruh media sosial dan perubahan gaya penulisan. Meskipun demikian, peluang yang didapat dari integrasi teknologi ke dalam pendidikan dan kolaborasi memberikan dasar yang kuat untuk mencapai masyarakat yang melek digital. Masyarakat dapat memfokuskan upaya mereka untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan literasi bahasa yang relevan dan seimbang dalam lingkungan digital dengan melihat peluang sebagai landasan pembangunan dan kesulitan sebagai katalis inovasi. Dengan melakukan hal ini, tujuan membangun masyarakat yang melek digital dapat terwujud membuka jalan bagi partisipasi yang lebih baik di era informasi dan teknologi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun