Mohon tunggu...
Rio Ambarwati
Rio Ambarwati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perkembangan Iklan dan Televisi di Indonesia

11 Desember 2018   18:36 Diperbarui: 11 Desember 2018   18:44 1594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini internet merupakan salah satu contoh perkembangan teknologi yang semakin modern saat ini, kita dapat mengetahui dan mencai tahu tentang apapun yang kita butuhkan hanya dengan mengakses internet dengan PC ataupun handphone kita. Internet tidak hanya menyediakan informasi yang kita butuhkan, melainkan jika kita dapat memanfaatkannya dengan baik, maka internet dapat menjadi salah satu cara dalam mengembangkan bisnis yang kita miliki. 

Meskipun internet sudah semakin dominan dalam melengkapi kehidupan sehari-hari kita, namun internet masih belum dapat menyaingi eksistensi televisi di Indonesia. Meskipun banyak hal sudah beralih ke internet, namun dalam kenyataannya televisi masih cukup efektif dalam menyebarkan informasi maupun untuk kegiatan bisnis di Indonedia. 

Televisi merupakan media komunikasi berupa audio visual yang juga merupakan salah satu media yang memiliki kekuatan yang sangat besar dalam mempengaruhi masyarakat. Hingga ini, televisi masih dianggap sebagai pusat informasi bagi sebagain besar orang di dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai salah satu media massa, televisi memiliki dampak yang kuat dalam membentuk opini publik. 

Salah satu bisnis yang masih sangat memerlukan adanya televisi ialah bisnis periklanan. Pada awal kemunculan siaran televisi, TVRI tidak memberikan slot iklan di tayangan siarannya. Baru di tanggal 1 Maret 1953, TVRI menayangkan iklan atau pada saat itu dikenal dengan siaran niaga. Iklan pada saat itu dilakukan untuk mengatasi jam siaran televisi yang makin meningkat karena meningkatnya akses masyarakat terhadap siaran TVRI sehingga meningkatkan demand akan siaran televisi. 

Di tanggal 5 Januari 1980, Presiden Soeharto mengeluarkan peraturan untuk menghilangkan iklan atau siaran niaga di TVRI. Soeharto berpendapat bahwa iklan dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap pembangunan Indonesia di kala itu. 

Meskipun di dalam internet sudah banyak yang menggunakannya, nyatanya televisi masih sangat efektif dalam menyebarkan iklan, karena meskipun televisi merupakan media komunikasi yang terbilang cukup tua, namun eksistensinya tak dapat dipungkiri bahwa televisi masih menjadi salah satu media commercial yang cukup efekti dalam memasarkan produk kepada masyarakat luas.

Namun seiring berkembangnya teknologi dan semakin dibutuhkannya iklan sebagai salah satu cara memperkenalkan bisnis ke masyarakat luas, iklan saat ini semakin variatif dalam menampilkan produk-produk unggulan suatu perusahaan sehingga dapat mempengaruhi konsumen untuk akhirnya mengetahui dan kemudian membeli produk tersebut. 

Iklan yang muncul di televisi akan mudah diketahui oleh masyarakat Indonesia dibandingkan dengan menggunakan internet sebagai alat untuk mempromosikan iklan suatu produk tertentu, karena jangkauan televisi lebih luas dibandingkan dengan internet, di semua kalangan umur dan di pelosok penjuru negeri ini hampir seluruhnya melihat televisi di kehidupan sehari-harinya dibandingkan dengan menggunakan internet.

Dengan semakin banyaknya iklan yang ditampilkan dalam televisi, diharapkan para pembuat iklan dapat membuat iklan dengan bijak dan sesuai dengan budaya yang ada pada Indonesia, karena iklan masih menjadi salah satu alat dalam mempengaruhi masyarakat dalam kehidupan ekonominya, semakin sering iklan ditampilkan dalam televisi, maka semakin mudah iklan tersebut dapat diingat oleh mayarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun