Mohon tunggu...
Niken Ambar Irawan
Niken Ambar Irawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

toleransi itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jembatan Titian

17 Juli 2013   23:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:24 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sorak membahana di pelipir sisi jurang, kisah epik sang pengelana merebak

Diantara takaran polah alam, tangan kelamnya sibuk mengais humus

Mengait tongkatnya, berjalan diatas titian

Meruncingkan pandangan pada tiang pancang seberang

Sinar mentari yang mulai tenggelam tepat dihadapannya

Sorotnya menusuk hingga ke balik retina

Menyurutkan tiap detik tapak langkahnya

Titian panjang nan sempit bertengger dari puncak ke puncak

Melengkapi lembah-lembah tak ber-tuan

Hiruk-pikuk dibalik punggung pun tak cukup menggoda

Meski terlintas tuk memalingkan rasa

Namun perjalanan di atas jembatan titian belum sempurna

Menjerang sinar dengan jemari merapat

Menggulir lembut alunan kakawin japa mantra

Menyempurnakan langkah serta merta ketiti-hatian pasti

Tuk merajah di pertapaan laras jiwa

Sesampainya merengkuh jumantara jati

****************

By: LontarTimur

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun