Sebelumnya (18/04) sebuah pernyataan disampaikan Andi Makkasolang (Kasi. Penataan dan Evaluasi Pengembangan Desa pada Dinas PMD, PP dan PA Kabupaten Bantaeng) "Untuk menjadi Tenaga Teknis harus disertifikasi oleh BPPT melalui Bimtek dan ujian. Selanjutnya diusulkan pada Dinas PMD, PP dan PA untuk ditetapkan melalui Keputusan Bupati Bantaeng."
Berselang 3 hari kemudian dilaksanakanlah BIMTEK, tepatnya 21-22 April 2017 di Hotel Ahriani Bantaeng. Menghadirkan Kepala Program e-Voting BPPT (Andrari Grahitandaru) dan Ibnu Ibrahim, A.Md (Software Engineer PT. Inti) selaku pemateri. BIMTEK ini diikuti kurang lebih 50 orang calon Tenaga Teknis. Mereka disiapkan guna memfasilitasi penggunaan alat e-Voting dalam rangka mensukseskan Pilkades secara elektronik. Dimana Pilkades di Kabupaten Bantaeng serentak akan digelar di 25 Desa pada Rabu 17 Oktober 2017 mendatang.
Ketua KPU Kabupaten Bantaeng (Andi Nurbaeti) yang juga hadir melihat lagsung pelaksanaan BIMTEK mengatakan bahwa berbicara soal Pemilu perlu mengedepankan "trust/kepercayaan". Independen, integritas merupakan syarat utama menjadi penyelenggara. "Bagi tenaga teknis yang baru kali ini bergelut di dunia e-Voting maupun yang telah memiliki pengalaman sebelumnya perlu belajar dengan baik. Tidak ada yang boleh tampil sok jagoan dan sok tahu karena bisa berakibat fatal. Mengenai pemilihan tempat penugasan, jangan sampai ada yang memilih-milih." tegasnya.
Hari pertama BIMTEK, peserta menyimak seksama pemaparan pemateri terkait penggunaan aplikasi e-Voting. Peserta pun diperhadapkan langsung dengan aplikasi dan mesin e-Voting guna mengetahui penggunaannya. Tak hanya itu, peserta menguji coba perangkat dengan memunculkan uji kasus bilamana terjadi Error maupun kendala teknis lainnya yang mungkin bisa terjadi pada hari "H" Pilkades.
Aplikasi yang dikembangkan BPPT dan PT. Inti tersebut terdiri dari 2 perangkat utama yakni mesin yang berfungsi sebagai Generator dan Verifikasi Pemilih saat memasuki TPS. Sedangkan perangkat kedua berfungsi sebagai mesin e-Voting, menjadi mesin penghitung jumlah pilihan masing-masing Pemilih berdasarkan verifikasi DPT. Selanjutnya Rekapitulasi elektronik dikirim ke pusat data BPPT untuk dapat diketahui langsung publik. Bahkan sebelum penghitungan di TPS bersangkutan berakhir.
Pasca mengutak-atik software versi demo, hari kedua Calon Tenaga Teknis berkelompok melakukan simulasi Pemilu. Lazimnya Pemilu terdapat beberapa unsur yang terlibat di dalamnya yakni Calon, Saksi Calon, Pemilih, Pelaksana/Panitia, Pendamping, Pengawas serta ditambah Tenaga Teknis yang secara khusus bertugas mengoperasikan perangkat e-Voting.
Dapat dipastikan penggunaan sistem e-Voting pada Pilkades mendatang memiliki tingkat kerahasiaan sangat tinggi. "Bantaeng akan dijadikan miniatur Pilkades e-Voting". Hal tersebut diungkapkan Andrari Grahitandaru saat mengupas tuntas mesin e-Voting baik Software maupun Hardware. Demikian pula Ibnu Ibrahim mengungkapkan, "Ada proses rekapitulasi langsung dan ditayangkan langsung pula pada website BPPT. Keberhasilan Pilkades Bantaeng Tahun 2017 merupakan sumber informasi bagi daerah lain yang akan melaksanakan Pilkades mendatang."
Sementara Harmoni dari Dinas PMD, PP dan PA Kabupaten Bantaeng berharap Tenaga Teknis berkonsentrasi dan fokus memahami sistem e-Voting dan hal-hal lainnya terkait Pilkades. "Saya yakin teman-teman yang ada disini adalah orang-orang yang berani menerima tantangan. Siap dengan bayangan seperti apa suasana di lokasi pelaksanaan Pilkades. Demikian pula kemungkinan pengerahan massa dan tekanan-tekanan yang dapat mempengaruhi tingkat kesadaran secara psikologis seorang tenaga teknis. Berbanggalah kita ikut terlibat dalam pesta sejarah yang berlangsung di Bantaeng." (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H