Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sukses Korea, Bantaeng Juga Bisa Kata Ketua PKK Bantaeng

19 Mei 2017   10:33 Diperbarui: 19 Mei 2017   10:38 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua TP. PKK Kab. Bantaeng (Liestiaty F. Nurdin) tinjau green house pembibitan cabe sesaat setelah pencanangan penanaman cabe untuk skala pekarangan bagi rumah tangga (18/05).

Cabe merupakan satu komoditi penting yang sering kali disepelekan. Tercatat cabe berdampak besar terhadap inflasi di Indonesia. Hal itu mendorong Pemerintah Kabupaten Bantaeng lakukan pemantauan dan pengendalian dengan menghadirkan Tim Inflasi Kabupaten Bantaeng yang melibatkan berbagai unsur termasuk Forkopimda.

Namun tidak cukup sampai disitu saja, perlu upaya menggalakkan penanaman cabe untuk mengantisipasi dampak bagi keluarga dalam sebuah rumah tangga saat harga cabe melonjak. Harga yang kerap sangat tinggi mencapai 150 ribu per Kilogram membuat Ibu-ibu rumah tangga kewalahan memenuhi kebutuhan cabe sebagai bahan dasar olahan di dapur.

Pemerintah Kabupaten Bantaeng pun menindak lanjutinya melalui program penanaman cabe untuk skala pekarangan. Dicanangkan Kamis siang (18/05) di Desa Barua, Kecamatan Eremerasa, kegiatan terlaksana berkat kolaborasi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bantaeng dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng.

Ir. Hj. Liestiaty F. Nurdin, M.Fish (Ketua TP. PKK) dalam sambutannya menyerukan pada segenap kaum Ibu untuk menanam cabe di pekarangan rumah masing-masing. Menurutnya ketika Ibu-ibu merasakan manfaatnya, maka niscaya tidak disuruh pun mereka akan menanam dengan sendirinya. "Tiap 30 rumah harus ada bibit yang siap untuk selanjutnya akan menyebar ke rumah lainnya di desa ini. Dan saya berharap seluruh Desa dan Kelurahan menerapkan hal ini" tuturnya.

Dirinya menggambarkan Korea berhasil mengembangkan Kimchi. Makanan tradisional Korea, salah satu jenis asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat dari udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe dan bubuk cabai merah. (Wikipedia)

Makanan ini telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. "Jika Korea bisa populerkan Kimchi, kenapa kita tidak. Bantaeng memiliki potensi luar biasa pada sektor pertanian dan perkebunan. Pencanangan cabe sudah lama diprogramkan karena sudah menjadi perintah Presiden yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 71 tahun 2015. Perpres yang mengatur mengenai cabe sebagai kebutuhan pokok.

Wakil Bupati Bantaeng (Drs. H. Muhammad Yasin, MT) tampak hadir pada pencanangan cabe mewakili Bupati Bantaeng (Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr). Selain itu juga dihadiri Ketua GOW Kabupaten Bantaeng (Hj. Aisyah Yasin), Ketua DWP Kabupaten Bantaeng (Vinka Nandakasih), unsur Pemerintah setempat, Kader Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng dan kaum Ibu Rumah Tangga Desa Barua.

"Mari kita sama-sama menanam cabe di pekarangan rumah. Dengan menanam cabe melalui metode dan sistem yang baik dapat membantu ekonomi rumah tangga. Dalam krisis pangan yang bisa saja dialami Indonesia di masa mendatang, Bantaeng akan menjawab hal tersebut." harap Muhammad Yasin. (AMBAE)

salam #AMBAE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun