Wakil Walikota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur (Basri Rase) pimpin rombongan berjumlah sekitar 24 orang ke Kabupaten Bantaeng (13/07). Kunjungan kali ini merupakan kali kedua dimana Walikota Bontang pernah datang tahun sebelumnya. Turut bersama rombongan Ketua DPRD Kota Bontang (H. Nursalam), Wakil Ketua DPRD Kota Bontang (Faisal), Anggota DPRD berjumlah 9 orang dan beberapa Kepala OPD diantaranya Kepala Dinas Damkar Bontang (H. Moh. Yani).
"Tujuan kami ke Bantaeng untuk studi komparatif. Mudah-mudahan pengalaman dan inovasi Pemerintah Kabupaten Bantaeng dalam penanggulangan bencana yang telah mendapatkan apresiasi dari Kementerian seperti Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri dapat kita adopsi dan terapkan di Kota Bontang. Olehnya itu dipandang perlu belajar dari Bantaeng." ungkap Basri Rase.
Rombongan tersebut resmi diterima di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati Bantaeng oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng (Abdul Wahab). Turut hadir saat itu Asisten III Bidang Administrasi Setda Kab. Bantaeng (Ansar Tuba), Kepala BPSDM Kab. Bantaeng (H. Andi Asri Sahrun), Kadis Kominfo dan Persandian Kab. Bantaeng (H. Hartawan Zainuddin), Kabag. Humas dan Protokol Setda Kab. Bantaeng (Idham Kadir) dan Staf Ahli Bidang Kehutanan Kab. Bantaeng (A. Akil).
Kunjungan dilanjutkan dengan diskusi di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng. Menghadirkan beberapa Kepala OPD terkait. Cukup alot diskusi hingga jelang siang. Mengemuka pertanyaan dan penjelasan seputar layanan kesehatan Public Safety Centre (PSC) yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Bantaeng. PSC dengan BSB didalamnya merupakan Satuan Tugas (Satgas) interkoneksi yang terbangun lintas OPD.
"Bapak Bupati Bantaeng bangun layanan kesehatan ini awalnya bernama BSB, benar-benar telah menjadi kebutuhan masyarakat dan dirasakan manfaatNA. Maksimal 15 menit respon time dibutuhkan, dokter dan perawat bersama sopir terlatih dilengkapi mobil ambulance dari Jepang sudah tiba di lokasi. Jika ada kebakaran, ketika Damkar menuju lokasi sudah ikut di belakangnya BSB, Tagana, Kepolisian, PMI, SAR dan ORARI." jelas Abdul Wahab.
"Hal ini kita lakukan untuk mewujudkan tujuan kita membangun 3 pilar, salah satunya sebagai Kota Jasa. Untuk mengajak orang bisa masuk ke Bantaeng, daerah kita harus bersih dan aman agar tamu merasa nyaman. Seperti juga layanan ini yang standby 24 jam." tambahnya.
Dirinya merasa bersyukur atas kunjungan yang kedua kalinya dari Pemerintah Kota Bontang. Abdul Wahab berharap jalinan kerja sama dapat terus berlanjut antara kedua daerah. Merespon keinginan Wakil Walikota Bontang untuk bisa mendapatkan bantuan Mobil Pemadam Kebakaran dan Mobil Ambulance dari Jepang melalui Kabupaten Bantaeng. Dengan cepat, Sekda Bantaeng saat itu juga menugaskan beberapa Kepala OPD sebagai tim yang akan menjalin komunikasi jika Pemerintah Kota Bontang membutuhkannya. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H