Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

OVOP, Warga DELON Buat Bosara

13 Agustus 2016   02:18 Diperbarui: 13 Agustus 2016   02:25 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rosdiana, Kepala Desa Lonrong (Tengah) berfoto bersama Ir. Hj. Liestiaty F. Nurdin, M.Fish (Kedua dari kiri) sesaat setelah Pembukaan Sosialisasi Penyuluhan 10 Program Pokok PKK (11/08).

One Village One Product (OVOP) merupakan salah satu program yang diaplikasikan di Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Bantaeng pada khususnya. Konsep ini dirintis oleh Prof. Morihiko Hiramatsu yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Oita, Jepang tepatnya pada 1980 (Source : Kemenperin).

Program dasar Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng digelar berkesinambungan untuk menggali potensi tiap Desa/Kelurahan di daerah ini. Kali ini dilaksanakan di Kantor Desa Lonrong, Kecamatan Eremerasa (11/08). Bekerja sama dengan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bantaeng serta Pemerintah Desa Lonrong.

Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua TimPenggerak PKK Kabupaten Bantaeng (Ir. Hj. Liestiaty F. Nurdin, M.Fish), KetuaDWP Kabupaten Bantaeng (Vinka Nandakasih), Kepala Desa Lonrong (Rosdiana) danbeberapa kader PKK yang tergabung ke dalam Kelompok Kerja (Pokja) PKK.

Kegiatan yang bertajuk Sosialisasi Penyuluhan 10 Program Pokok PKK ini juga dihadiri beberapa mahasiswa KKN UNHAS Makassar. Peserta merupakan warga Desa Lonrong yang umumnya berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga.

Melalui peran aktif Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng, Desa diarahkan untuk menghadirkan satu produk yang bisa mewakili wilayahnya. Tak hanya produk biasa, namun diharapkan memiliki keunikan yang berbeda dengan produk dari daerah lainnya.

Liestiaty F. Nurdin mengungkapkan, "Kita harus mendukung konsep dan program OVOP. UKM terus dikembangkan untuk mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat."

Di Desa Lonrong, warga dilatih membuat Bosara. Produk ini berupa wadah yang digunakan untuk menyimpan atau meletakkan kue. Disiapkan untuk menjamu tetamu saat digelar pesta ataupun acara lainnya.

Membuat kerajinan khas Makassar/Bugis ini membutuhkan keterampilan tertentu. Karaeng Kebo' yang didaulat sebagai instruktur pada pelatihan yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Lonrong (DELON), antusias berbagi ilmu dan pengetahuannya. Seksama dan fokus mengikuti tiap tahapan pembuatan bosara, peserta akhirnya mampu membuat bosara dengan apik.

Tak sampai disitu saja, warga lalu diarahkan untuk membentuk kelompok kerja. Dimana kelompok ini yang akan melanjutkan Usaha Pembuatan Bosara.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun