Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lame-lame dan Loka Menu Andalan Bukber di Loka Bantaeng

13 Juni 2017   00:33 Diperbarui: 13 Juni 2017   00:46 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lame-lame atau kentang yang direbus bertaburkan parutan kelapa disajikan bersama sambel pada pelaksanaan Buka Puasa Bersama di Kampung Loka, Bantaeng (12/06).

Sedikit berbeda dengan menu Berbuka Puasa di kecamatan lainnya di Kabupaten Bantaeng. Selama pelaksanaan Buka Puasa Bersama di wilayah Kecamatan, kali ini muncul menu spesial persembahan Kecamatan Ulu Ere. Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Camat, Senin (12/06) tersebut dihadiri ratusan warga dari enam desa.

Saat itu hadir para pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng antara lain Asisten II Bidang Ekbang (Syamsul Suli), Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng (H. Muhammad Yunus) dan para Kepala OPD se-Kabupaten Bantaeng. Juga hadir pada Senin petang hingga malam beberapa Muballigh yang sengaja didatangkan dalam rangka mendukung pelaksanaan Safari Ramadhan di Kecamatan Ulu Ere. Salah satunya Almukarrom Ust. KH. Arifuddin, LC. Kehadiran para Muballigh guna menyampaikan ceramah dan tausyiyah pada beberpa Masjid di enam desa bersama Tim Safari Ramadhan 1438 H.

Lame-lame (Kentang) dan Loka (Pisang) menjadi menu andalan pihak panitia. Kedua buah ini disiapkan pada tiap meja penyajian, baik di dalam gedung maupun halaman kantor. Salah seorang warga menuturkan jika buah ini banyak tersedia di Kecamatan Ulu Ere, khususnya Kampung Loka, Desa Bonto Marannu yang juga merupakan Ibukota Kecamatan.

Kentang yang telah dikupas kulitnya direbus dengan metode perebusan yang biasa. Selanjutnya ditaburi parutan kelapa dan langsung siap saji. Untuk menikmatinya, kentang rebus ini disajikan bersama dengan sambel hasil pencampuran cabe dan tomat yang telah diulek dengan bumbu penyedap lainnya. Dan jika ingin menambah kenikmatan serta rasa gurih, dapat dioleskan mentega di atasnya.

Sementara pisang disajikan alakadarnya, buah pisang yang telah matang ditata sedemikian rupa di atas wadah berupa piring pyrex atau piring makan. Yang membedakan hanya cara penyajiannya, satu sisir pisang diletakkan tunggal pada sebuah piring. Sebagian lagi berupa potongan-potongan dari satu sisir pisang ditata bersama buah lainnya seperti semangka.

Disajikannya buah ini tidak hanya menjadi pelengkap hiasan meja semata. Buah semangka adalah salah satu buah yang digemari oleh Rasulullah SAW. Diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Tirmidzi dari Nabi bahwa beliau pernah makan semangka dicampur dengan kurma muda yang sudah masak. Beliau bersabda, "Panas di buah ini dinetralisir oleh unsur dingin di buah ini."

Buah semangka, atau yang dalam istilah arab disebut dengan biththikh adalah buah multi manfaat. Bahkan bagi penderita asam urat pun tak perlu risau jikalau saja mengerti cara memanfaatkan buah manis yang satu ini. Demikian pula diriwayatkan Ibnu Abbas, "Semangka adalah makanan, minuman dan raihan (tanaman harum), mencuci kandung kencing, membersihkan perut, memperbanyak air punggung, membantu bercampur, mencerahkan kulit dan mengatasi kelemahan." (Kitab Ath-Thibbun Nabawi)

Sedangkan pisang diyakini bermanfaat menetralisir makanan berlemak seperti daging. Meski kebenarannya masih diperdebatkan, namun warga Kampung Loka terbiasa menkonsumsi pisang setelah makan daging kuda. Harapannya dapat mengurangi potensi meningkatnya tekanan darah tinggi akibat lemak dari daging kuda yang masuk ke dalam tubuh. (AMBAE)

salam #AMBAE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun