Bupati Bantaeng (Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr) terima kunjungan kerja Komandan Lantamal VI TNI (Laksamana Pertama Yusup, SE, MM) di Rumah Jabatan Bupati Bantaeng (22/03). Turut serta bersama rombongan beberapa petinggi di lingkungan Lantamal VI setingkat Kepala Dinas.
Hadir pada kesempatan itu AKBP Adip Rojikan (Kapolres Bantaeng), Abu Bakar. M (Mewakili Dandim 1410 Bantaeng) dan para Kepala OPD se-Kabupaten Bantaeng. Penerimaan cukup sederhana dan berlangsung cukup singkat. Di tempat ini, Yusup dan rombongan dijamu makan siang sekaligus serah terima cinderamata.
Kunjungannya ke Kabupaten Bantaeng dalam rangka "Temu Muka dengan Bupati Bantaeng dan Petani Rumput Laut Kabupaten Bantaeng". "Bantaeng yang terbesar rumput lautnya, khususnya di Sulawesi Selatan. Hal ini tentunya perlu mendapat dukungan penuh Pemerintah. Saya salut bahwa Pemerintah Kabupaten Bantaeng telah banyak berupaya dalam memajukan petani rumput laut di daerah ini." Demikian diungkapkan Yusup saat memberikan sambutan di PPI (Pelabuhan Perikanan Indonesia) yang terletak di Kampung Kaili, Kelurahan Bonto Lebang, Kecamatan Bissappu.
Lebih lanjut Yusup menyampaikan bahwa Panglima TNI akan berkunjung ke Kabupaten Bantaeng. "Jika di sektor pertanian dapat kita capai Ketahanan Pangan pada tanaman padi. Ketahanan Pangan pada sektor Maritim pun dapat kita capai. Indonesia ini kan negara dengan panjang pantai terbesar kedua di dunia setelah Kanada. Mungkin dapat kita mulai dari Bantaeng. Semoga Panglima TNI jadi ke Bantaeng untuk hal tersebut."
PPI yang terbilang masih baru ini dibangun beberapa waktu lalu. Sebagai pelabuhan pembantu di Kecamatan Bissappu, PPI Kaili diharapkan dapat dimanfaatkan para nelayan dan petani rumput laut dalam melakukan aktifitas melaut. "Tahun ini kita akan lengkapi sarana dan prasarana pendukung di PPI ini. Lantai akan segera dipasangi tegel. Begitu pula kran-kran air akan kita pasang di beberapa sudut." urai Nurdin Abdullah.
Pada kesempatan itu Yusuf dan Nurdin Abdullah berdialog dengan masyarakat yang umumnya adalah petani rumput laut. Berbagai masukan menjadi catatan penting bagi keduanya. Dengan harapan baik Lantamal maupun Pemerintah Kabupaten Bantaeng dapat mewujudkan Ketahahan Pangan Maritim seperti yang diimpikan bersama.
Salah satu kendala yang dihadapi petani rumput laut di seluruh Indonesia yakni kehadiran tengkulak. Petani cukup terbebani akibat tengkulak yang bisa dengan seenaknya mempermainkan harga rumput laut. "Sejak tahun 2010 silam, kami mengucurkan Rp 3 Milyar kredit tanpa bunga kepada petani rumput laut. Bantaeng juga mengembangkan kedai pesisir di beberapa tempat." tambah Nurdin Abdullah.
Dirinya berharap agar di Kampung Kaili segera menambah lagi kedai pesisir. Hal tersebut diungkapkannya pada Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Dimyati Nompa). Melalui kedai ini, petani bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari agar terlepas dari para tengkulak. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H