Makassar. Gubernur Sulawesi Selatan (SulSel), HM Nurdin Abdullah dan Direktur Utama PT Industri Kapal Indonesia (IKI) Persero, Diana Rosa, sepakat mendukung kesejahteraan masyarakat SulSel di wilayah kepulauan, khususnya para nelayan.
Nurdin Abdullah meminta kepada PT IKI untuk membuat kapal fiber sebanyak 20 unit untuk nelayan di pulau-pulau. Mengingat, di SulSel ada 330 pulau yang memiliki potensi sangat luar biasa.
"Kita berharap dengan pembuatan kapal ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat SulSel di kepulauan", harap Gubernur SulSel.
Sementara Diana Rosa mengaku siap mendukung program-program Gubernur SulSel dan Wakil Gubernur SulSel, khususnya terhadap konsentrasi pada kesejahteraan nelayan. Karena, ada banyak kepulauan yang perlu didukung untuk kemajuannya, terutama nelayannya.
"Tadi kami, PT IKI mendapatkan tugas khusus tahun 2021, SulSel akan membuat 20 kapal fiber untuk nelayan-nelayan di pulau. Ini tidak lain untuk kesejahteraan rakyat di Sulsel", jelasnya.
Diana menjelaskan, Pemprov dan PT IKI sepakat untuk membangun kapal dari fiber karena banyak pertimbangan. Termasuk kecepatan, ringan dan tingkat kesulitan pembuatan lebih cepat.
"Kapal dari fiber. Kapal itu kan ada yang dari baja, aluminium, nah ini fiber. Kenapa dari fiber? Karena ringan, kapal ini dituntut kecepatannya lebih tinggi dan cepat, sehingga dari pulau ke Makassar itu mungkin diharapkan sehari dia pulang, sehingga ikan-ikan yang ditangkap itu tetap segar dan cost-nya juga akan lebih murah", terang Diana.
Pada kesempatan sama, keduanya juga membahas proyek satu sistem terintegrasi untuk para nelayan di 330 pulau di SulSel. Kesepakatan itu berlangsung di Baruga Lounge, Kantor Gubernur SulSel pada Senin (10/08/20).
"Pak Gubernur juga ada proyek satu sistem terintegrasi. Jadi nelayan itu hanya fokus untuk mencari ikan, nanti masalah pelelangan, masalah proses ekspornya seperti apa? Itu fokus Pemprov yang akan membuatkan sistemnya", tambah dia.
Untuk diketahui, kapal fiber tersebut memiliki kekuatan mesin sebesar 17 GT dan akan dibagikan kepada masyarakat nelayan di pulau-pulau. (AMBAE)