Makassar. Denny Irawan Saardi selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi SulSel kumpulkan masukan dan juga solusi para Pelaku Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif (Ekraf) di daerah ini. Dia berharap bisa meredam dampak pandemi COVID-19 yang dialami di kedua sektor.
"Kami cari solusi tepat menangani hal itu. Tapj Pemerintah tidak bisa jalan sendiri, semua unsur harus mendukung guna meredam dampak COVID-19 di sektor Kepariwisataan dan Ekraf", jelas Denny.
Berbicara pada pertemuan secara online bertajuk Virtual Meeting Sulsel Tourism Recovery di Gedung MULO, Kota Makassar, Senin (04/05/20), Denny berharap bisa mengusun program untuk mensupport tiga tahapan penanganan COVID-19.
Pertama kata Denny, tahapan tanggap darutat. Diikuti pemulihan dan terkahir berupa tahap lanjutan untuk menormalkan serta kembali meningkatkan minat Wisatawan baik Nusantara (Wisnus) maupun Mancanegara (Wisman) berkunjung ke destinasi di SulSel.
"Kita akan kumpulkan data, riset dampak dan pembuatan Call Centre. Itu di tahapan tanggap darurat, untuk menampung informasi bermanfaat terhadap 2 sektor yang terdampak", ungkapnya.
Pertemuan melalui Zoom Cloud Meeting itu diikuti Ketua BPD PHRI SulSel, Anggiat Sinaga sebagai Narasumber. Turut pula Ketua DPD ASITA SulSel, Didi L Manaba, Ketua HPI Burhanuddin serta para Kadisbudpar se-SulSel.
Di samping diikuti pula Pelaku Ekraf, diantaranya Ketua MCCN Ashari Ramadhan, Direktur Prolog Studio, Juang Manyalla dan Pimpinan Gojek District Makassar, Adwin Pratama Anas.
Ditambahkan, pihaknya membangun sinergitas bersama stakeholder. Call Center Sulsel Peduli Parekraf Recovery dibuka publik.
"Bisa hubungi email sulselparekraf@gmail.com atau via WhatsApp dengan nomor kontak 085 824 423 533", bebernya.
Di tahapan recovery atau pemulihan pihaknya akan mengakomodir program Virtual Travel Fair. Produk-produk promo perhotelan dan ekonomi kreatif akan diakomodir melalui program itu.