Bantaeng. Sebanyak 119 personil gabungan dari berbagai lembaga akan memperkuat Operasi Ketupat tahun 2019 di Kabupaten Bantaeng. Hal itu disampaikan Kapolres Bantaeng, Adip Rojikan saat memimpin Apel Gelar Pasukan Ops Ketupat 2019 di Halaman Mapolres Bantaeng, Selasa pagi (28/05/19).
Polres Bantaeng sendiri akan menerjunkan 75 orang. Dibantu perkuatan dari Kodim 1410 Bantaeng, Satpol PP, Dishub dan DinKes serta didukung Basarnas, BPBD dan Senkom Kabupaten Bantaeng.
Untuk pengamanan di destinasi wisata akan melibatkan Basarnas. Sedang untuk Posko Pelayanan dan Pengamanan akan diisi personil gabungan TNI, POLRI, Dinkes Pemkab Bantaeng, Sat Pol PP dan Dishub.
"Operasi ini melibatkan sebanyak 160335 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur TNI, POLRI, masing masing Pemda serta stakeholder terkait dan elemen masyarakat lainnya", kata Adip.
Disampaikan saat membacakan amanat Kapolri, Tito Karnavian bahwa ada 11 Polda yang masuk skala prioritas pengamanan Ops Ketupat, salah satunya adalah Polda Sulsel. Ops Ketupat tersebut merupakan Ops Kepolisian terpusat dengan skala nasional pada 34 Polda se-Indonesia.
Adapun Posko Ops Ketupat di Kabupaten Bantaeng tersebar di 4 titik. Untuk Pos Pelayanan ada 2, ditempatkan di Rest Area Tino, Desa Bonto Jai, Kecamatan Bissappu dan Pos Lantas Kecamatan Bantaeng.
Sedangkan Pos Pengamanan Lebaran yang jumlahnya 2 titik masing-masing di Pasar Sentral Bantaeng dan pertigaan Tanetea Kecamatan Pa'jukukang.
Melalui Ops Ketupat ini, Polres Bantaeng bersama seluruh pihak terkait juga menargetkan pengamanan terhadap beberapa situasi kamtibmas yang terjadi di tahun 2018 diantaranya maraknya peredaran miras, perkelahian kelompok, anarko, laka lantas dan curanmor. Harapannya tidak terjadi lagi ini.
Kapolres pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh instansi atas eksistensi dan dedikasinya selama ini guna menjaga keamanan dan ketertiban di Bantaeng. (AMBAE)
salam #AMBAE
