Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sebelum Ramadan, Warga Bantaeng "Ammuntuli Bulang"

9 Mei 2019   21:39 Diperbarui: 9 Mei 2019   21:59 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ritual Ammuntuli Bulang di salah satu rumah warga Bantaeng (05/05/19).

Bantaeng. Seakan wajib bagi sebagian besar masyarakat Kabupaten Bantaeng, sebuah ritual untuk mengawali bulan suci Ramadhan. Seperti halnya sebelum memasuki puasa Ramadhan tahun 1440 Hijriyah, tepatnya Minggu (05/05/19).

Sejak Minggu pagi Rahman yang karib disapa Om Mang disibukkan dengan panggilan ke rumah-rumah warga. Dirinya dimandat untuk memanjatkan do'a kepada Sang Khalik Allah Swt.

Harapannya dapat memasuki, menjalani dan melaluo bulan suci Ramadhan dengan penuh keberkahan. Dan kembali dapat dipertemukan dengan Ramadhan berikutnya.

Dimudahkan menunaikan beragam ibadah baik wajib maupun sunnah khususnya ibadah Puasa, Shalat dan Zakat yang diwajibkan. Untuk itu di rumah warga telah disiapkan makanan dan minuman yang siap diberkati sang Guru Mang.

Masyarakat Kabupaten Bantaeng pada khususnya menyebutnya dengan "Ammuntuli Bulang" atau "Menyambut Bulan". Tentunya yang disambut bulan suci Ramadhan.

Tak hanya satu rumah, Guru Mang benar-benar sibuk hingga menjelang Shalat Tarwih pertama dilaksanakan, sebagian warga malah Ammuntuli Bulang sehari, 2 hari atau 3 hari sebelumnya. Di Kelurahan Letta, Kecamatan Bantaeng warga mengenal guru lainnya bernama Daeng Maing atau Palara.

Tradisi ini turun temurun dilaksanakan dan telah membudaya di kalangan Suku Makassar termasuk Bantaeng. Ammuntuli Bulang juga dijadikan ajang bertemunya sanak keluarga, handai taulan dan tetangga pada satu kesempatan sama.

Sang guru memanjatkan do'a sebagai inti dari prosesi Ammuntuli Bulang.
Sang guru memanjatkan do'a sebagai inti dari prosesi Ammuntuli Bulang.
Silaturahmi dirajut dan diperkuat melalui tradisi ini. Seluruh yang hadir senantiasa menikmati hidangan makanan maupun minuman yang disajikan pasca diberkati dengan do'a-do'a bernuansa Islami.

Salah satu makanan favorit adalah Palopo' terbuat dari beras ketan dimasak dengan santan lalu disajikan dengan gula merah cair yamg sudah dicampur dengan telur kocok.

Disamping itu ada baje', pisang panjang, onde-onde, ka'do' massingkulu', cucuru' dan banyak lagi makanan yang menjadi ciri khas Ammuntuli Bulang. Kesemua itu mengandung makna mendalam, secara umum menjadi harapan agar perjalanan hidup selama Ramadhan yang bernilai ibadah senantiasa sejuk, aman, nyaman dan penuh kegembiraan.

Di daerah lain mungkin saja tradisi serupa masih dapat dijumpai meski dengan suasana, kondisi dan ciri berbeda. Namun masih kental diaplikasikan di tengah hiruk pikuk modernisasi serta kemajuan zaman yang serba digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun