Kearifan lokal gencar ditumbuhkan kembali padahal di desa pun semakin terkikis akibat desa kekotaan alias kebarat-baratan. Tapi benarkah kota/barat penyebabnya.
Sungguh kita terpaku untuk menyalahkan pihak lain. Sementara kesalahan enggan kita timpakan pada diri masing-masing.
Jika dulu orang perkotaan di Bantaeng sangat malu bertemu orang Loka, alasannya hanya karena vonis sebagai Tau Raya. Istilah yang mungkin suli dilupakan hinga kini. Namun orang kota justru mendewakan desa saat ini.
Orang kota butuh Makan Banyak dan hanya dapat ditemui di desa seperti di Loka. Sedang di kota, yang mengajak makan saja sudah semakin berkurang.
Sesekali bertandanglah ke Loka. Jika perlu nikmatilah perjalanan dengan berjalan kaki, niscaya tiap Anda lewati rumah warga akan terdengar "Sengka ki" (Ayo Singgah). Sungguh bagian dari kerarifan lokal paling dasar yang amat dirindukan dari hiruk pikuknya kota. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H