Bantaeng, Kamis (18/10). Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng, Syamsul Suli menerima rombongan Pemerintah Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Rombongan yang berjumlah kurang lebih 20 orang diterima di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng, Kamis, 18 Oktober 2018.
Kunjungan dimaksudkan untuk memahami lebih dalam terkait layanan kemiskinan. Diyakini bahwa Pemkab Bantaeng berhasil menurunkan tingkat kemiskinan dengan berupaya mendekatkan layanan khususnya kepada masyarakat miskin.
"Saat ini tingkat kemiskinan Kabupaten Brebes pada ranking 32 dari 35 Kabupaten/Kota se-Provinsi Jawa Tengah. Beda dengan Bantaeng, bahkan dikenal di seluruh Indonesia karena inovasinya. Olehnya kami ke Bantaeng untuk belajar, mencari solusi terbaik dalam hal kemiskinan untuk kami terapkan nantinya", ungkap Wakil Bupati Brebes, Narjo yang sekaligus memimpin rombongan.
Selama di Bantaeng, rombongan mengunjungi Sekretariat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sipakatau di Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Bantaeng. Merupakan salah satu layanan Pemkab Bantaeng dalam rangka meminimalisir angka kemiskinan.
Sistem Layanan Rujukan Terpadu Terpadu (SLRT) yang diterapkan disini adalah program yang diinisiasi Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI). Dan Kabupaten Bantaeng tercatat lebih awal menerapkannya dibanding daerah lain di Indonesia seperti halnya Kabupaten Brebes.
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila, Andi Faisal Bakti yang turut mendampingi rombongan mengatakan bahwa keberhasilan layanan ini oleh Pemkab Brebes akan diterapkan lebih lanjut dengan meniru sepenuhnya dari Bantaeng.
"Jangan disimpan-simpan ilmunya agar bisa segera diimplementasikan kawan-kawan dari Brebes. Keberhasilan Bantaeng ini tentu kini sudah jadi barang jadi, tinggal kami copas (copy paste). Sehingga bisa istilahnya frog leaping strategy (strategi loncatan katak)", pintanya.
Sementara Syamsul Suli menuturkan jika SLRT melalui UPT Sipakatau telah banyak dijadikan inspirasi bagi sejumlah daerah di Indonesia. Demikian halnya mengundang Technical Assistance SLRT Kabupaten Bantaeng, Andi Shernylia Maladevi berbagi ilmu dan pengalaman terkait keberhasilan Bantaeng, dengan SLRT mampu mengentaskan kemiskinan.
"Insya Allah tanggal 27 Oktober 2018 akan ditetapkan Perda Inisiatif DPRD Kabupaten Bantaeng tentang Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial Bagi Warga Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Bantaeng", jelas Andi Shernylia Maladevi kepada rombongan saat berkunjung ke UPT Sipakatau.
Dengan Perda itu kata perempuan yang akrab disapa Atte, Pemerintah semakin menguatkan dukungannya terhadap keberadaan dan pemanfaatan UPT Sipakatau. Dan jika berkenan dicontoh daerah lain, dirinya siap berbagi segala ilmu dan pengalamannya. Tak hanya saat kunjungan di Bantaeng, tetapi juga dengan mengunjungi daerah tersebut.
SLRT telah dirasakan besar manfaatnya oleh masyarakat. Memberikan akses pelayanan bagi masyarakat miskin dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
Pada Kamis siang itu, rombongan juga mengunjungi Baznas, Public Safety Center (PSC) 119 serta obyek wisata Pantai Seruni Bantaeng yang dianggap turut andil meningkatkan kebahagiaan masyarakat dan meningkatkan pula taraf ekonomi masyarakat. Sehingga Bantaeng sejak tahun 2009 mampu keluar dari zona miskin di Indonesia. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H