Bantuan untuk Palu Terus Mengalir, Tagana Bantaeng: Kita Siapkan Tahap 3

Bantaeng, Selasa (16/10). Gempa dan Tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah (SulTeng) lagi-lagi masih jadi perhatian. Tak sekedar jadi bahan perbincangan, namun berkesinambungan melalui aksi peduli kemanusiaan.

Sebut saja warga Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel), hingga berita ini dipublikasikan tiada henti mendatangi posko yang didirikan Pemerintah di Dinas Sosial Kabupaten Bantaeng di Jalan Andi Mannappiang, Kelurahan Lamalaka, Kecamatan Bantaeng.

Pada Selasa sore, 16 Oktober 2018 sekitar pukul 16:15 Wita, AMBAE memantau proses pengumpulan bantuan. Sebuah mobil angkot bermuatan bantuan tiba di posko tersebut. Petugas dari Satgas Tagana Bantaeng langsung menjemput, mencatat hingga melakukan serah terima.

Bantuan berasal dari masyarakat Dusun Bulu-bulu, Desa Bonto-bontoa, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng. Tercatat pakaian sebanyak 6 karung, air mineral 2 dos, beras 2 karung, tisu 2 bungkus dan uang tunai sebesar 542 ribu Rupiah.

"Ini dari warga Dusun Bulu-bulu. Mereka merasa peduli dengan saudara kita di Sulawesi Tengah. Kasihan pak, pasti lama pemulihannya disana dan tentu masih butuh bantuan", tutur seorang Ibu paruh baya dari Desa Bonto-bontoa.

Menurut Bakri selaku Koordinator Tagana Bantaeng, saat ini posko sedang menyiapkan tahap ketiga untuk pengiriman bantuan ke SulTeng. Pengirimannya sendiri dilakukan dari Posko di Bantaeng ke Sudiang, Makassar untuk selanjutnya ditangani Pemprov SulSel. Sedang jumlahnya belum dirampungkan karena tahap kedua baru dikirim ke Makassar.

"Sudah dua kali pengiriman ke Sudiang, Makassar. Pertama itu ada 7 truk bantuan kerja sama dengan Kodim 1410 Bantaeng yang juga membuka posko. Lalu di tahap kedua Pemkab Bantaeng mengirim 1 truk ditambah 1 mobil pick up milik Rescue Tagana", ungkapnya.

Proses penerimaan bantuan di posko ini yang memberi keyakinan kepada masyarakat bahwa posko ini lebih terpercaya. Meski bantuan yang disalurkan lewat pihak lainnya pun tetap terpercaya dengan cara dan metode berbeda pula.

Hal ini dikemukakan donatur dari Desa Bonto-bontoa kepada AMBAE. "Kalau kita antar langsung ke Palu butuh biaya besar. Sementara ada posko milik Pemerintah yang lebih terpercaya. Jadi kita kumpul disini saja", pungkasnya. (AMBAE)

salam #AMBAE