Makassar, Sabtu (13/10). Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Dzikir dan Do'a Bersama. Kegiatan ini dilangsungkan Jum'at malam, 12 Oktober 2018 di sisi Utara Halaman Rumah Jabatan Gubernur SulSel.
Dzikir bertajuk "SulSel Berdzikir" ini dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) SulSel ke-349 dirangkaikan do'a bersama untuk korban gempa di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Dimana diikuti ribuan jama'ah dari 24 Kabupaten/Kota di Sulsel.
Diantara jama'ah adalah Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita, Majelis Ta'lim serta beberapa organisasi keagamaan dan organisasi wanita se-Sulsel. Hadir juga unsur Forkopimda, Pj Sekda, Kepala OPD dan  hampir keseluruhan perangkat Pemprov SulSel.
Di tengah jama'ah tentu saja hadir Gubernur SulSel, Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr dan Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Provinsi SulSel, Ir. Hj. Liestiaty F. Nurdin, M.Fish sebagai tuan rumah. Keduanya mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yamg diawali Shalat Maghrib Berjama'ah. Berlanjut Dzikir, Shalat Isya, Shalat Ghoib, Doa' Bersama oleh Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) SulSel, Anre Gurutta H. Sanusi Baco, Lc hingga berakhir dengan Tausyiyah.
Pada kesempatan sama Nurdin Abdullah didampingi Ketua TP PKK SulSel serahkan bantuan sebesar Rp 1 Milyar. Ada 10 anak menerima bantuan tersebut, seluruhnya merupakan pengungsi dari SulTeng setelah jadi korban musibah gempa dan tsunami tanggal 28 September 2018 lalu.
Bantuan dimaksud berupa uang tunai dalam bentuk tabungan masing-masing senilai 10 juta Rupiah ditambah peralatan sekolah. Rutiani (47) yang memimpin pengungsi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas bantuan dari Gubernur SulSel serta kepedulian seluruh masyarakat SulSel.
"Saya mewakili rombongan bersyukur dan berterima kasih atas segalanya. Khususnya kepada Bapak Gubernur SulSel beserta Ibu. Juga ada video dikirimkan teman di Palu, isinya ucapan terima kasih Bapak Gubernur SulTeng", jelas Rutiani yang dikonfirmasi AMBAE mengaku berprofesi sebagai guru kimia di SMK Negeri 3 Palu.
Sementara Gubernur SulSel mengungkapkan alasan digelarnya SulSel Berdzikir. Dikatakan bahwa HUT SulSel tidak harus dirayakan dengan mewah di tengah musibah yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia seperti Palu, Sigi, Donggala, Lombok dan terakhir Situbondo.
"Hari Jadi SulSel ke-349 tahun ini akan kita lakukan dengan rapat di DPRD. Temasuk kita berikan sajian-sajian yang lebih mendidik", ujarnya.
Lebih lanjut Gubernur mengajak seluruh masyarakat SulSel saling bahu membahu mewujudkan stabilitas keamanan dan ekonomi yang baik. Gempa yang terjadi diyakini sebagai teguran.
"Sengaja kami lakukan ini supaya lebih mengetuk hati kita semua. Tidak ada gunanya kita melakukan hal-hal yang merugikan saudara-saudara kita yang lain. Ini wujud kepedulian kita semua betapa pedih yang dirasakan saudara-saudara kita di Sigi, Palu, Donggala, Lombok dan daerah lain di Indonesia", pungkasnya.