Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sembelih 12 Ekor Sapi, Nurdin Ajak Warga Letta Bersantap Sate

23 Agustus 2018   17:47 Diperbarui: 23 Agustus 2018   17:53 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Didampingi putera sulungnya, Adi (kiri), Nurdin memotong daging qurban sebelum ditimbang (23/08/2018).

Bantaeng, Kamis (24/08/2018). Hari Raya Idul Adha yang kerap disebut Idul Qurban selalu dikaitkan dengan fenomena penyembelihan hewan qurban seperti sapi, kambing maupun unta. Waktu pelaksanaan qurban itu sendiri sudah diatur sesuai Syariat Islam selama 4 hari yakni setelah pelaksanaan Shalat Idul Adha, tanggal 10 Dzulhijjah ditambah Hari Tasyrik tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

Tahun ini kembali umat Islam di seluruh dunia berqurban sekaligus menandai Hari Raya Idul Adha 1439 H yang jatuh pada tanggal 23 Agustus 2018. Seperti halnya qurban dari keluarga besar H Nurdin Daeng Untung, salah seorang warga Lingkungan Lantebung, Kelurahan Letta, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng.

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 12 ekor sapi disembelih pasca menunaikan Shalat Ied, Rabu (23/08/2018). Penyembelihan berlangsung di kediamannya sebanyak 9 ekor. 3 Ekor lainnya disembelih di tempat terpisah di Kelurahan Letta dan Kelurahan Pallantikang.

Menariknya, tetangga Nurdin padati kediamannya sejak Rabu pagi hingga sore. Bukan hanya ingin menyaksikan penyembelihan, warga disuguhi potongan daging siap dibakar di atas perapian. Pada AMBAE, Nurdin membenarkan hal tersebut, "Tiap tahun begini suasananya. Puluhan bahkan bisa ratusan orang menikmati sate sapi di halaman belakang rumah. Sebagian warga yang datang bukan penduduk Letta", ujarnya.

Dijelaskan H Nurdin alias Abba Untung, jika penyembelihan hewan qurban di kediamannya merupakan kolaborasi banyak pihak. "Tiap ekornya berkumpul 7 orang. Kalau tidak bisa satu orang satu ekor, bisa bergabung 7 orang setiap ekornya", tutupnya.

Salah seorang diantaranya yang turut berqurban berinisial SBY dan minta identitasnya dirahasiakan mengungkapkan rasa senang dan bahagianya dapat berqurban melalui H Nurdin. "Kalau Abba yang urus aman semua itu dagingnya. Tidak banyak naambil pakere-kereka (tidak banyak diambil untuk jatah asisten penjagal", katanya dengan dialeg Bantaeng.

Bahkan warga lainnya meyakini jika daging yang dibagikan untuk menu sate dan jatah asisten penjagal bukanlah daging qurban yang memang hak pelaku qurban lainnya. Melainkan jatah H Nurdin dan keluarganya, yang mana di dalamnya juga sekaligus sebagai pelaku qurban.

Betapa tidak, mereka menyaksikan langsung proses qurban mulai disembelih, dipisahkan dagingnya, ditimbang hingga dikemas ke dalam kantongan plastik dan diserahkan pada pemiliknya. Sedang pembagiannya diurus pemilik qurban itu sendiri.

H Nurdin dikenal penjagal hewan paling senior di Kabupaten Bantaeng. Ilmunya dan tingkat kepercayaan masyarakat telah lahir sejak dirinya masih asisten penjagal untuk Ayahandanya yang juga satu-satunya penjagal hewan di Bantaeng hingga akhir era tahun 90-an.

Lagi-lagi SBY menyampaikan, "Sejak Abba sarankan berqurban, sampai hari ini banyak perubahan dalam hidupku. Alhamdulillah ada-ada saja rezeki. Intinya, mengikhlaskan sedikit  yang diberikan Allah Swt untuk kita bagi pada sesama, khususnya mereka yang kekurangan. (AMBAE)

salam #AMBAE

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun