Bantaeng, Rabu (22/08/2018). Masa kerja Penjabat (Pj) Bupati Bantaeng yang hanya berkisar 35 hari sejak dilantik 16 Agustus 2018 lalu tidak disia-siakan. Terhitung sejak hari itu, H Ashari Fakhsirie Radjamilo yang akrab disapa AFR hampir tidak pernah meninggalkan Kabupaten Bantaeng. Sepanjang waktu melakukan aktifitas baik Pemerintahan maupun sosial kemasyarakatan.
Sama halnya pada pelaksanaan Shalat Idul Adha, 1 Dzulhijjah 1439 H yang bertepatan dengan hari Rabu, 22 Agustus 2018. Bersama seluruh lapisan masyarakat menunaikan Shalat Ied di Alun-alun Pantai Seruni Bantaeng yang dimulai sekitar pukul 07:00 Wita. Saat itu bertindak selaku Imam yakni Kiyai Muda Sukiman, S.PdI yang sehari-hari sebagai Imam Tetap salah satu Masjid tertua di Indonesia yakni Masjid Besar Taqwa Tompong.
Pj Bupati dalam sambutannya sesaat sebelum dilangsungkan Shalat Ied menyatakan perasaan senang dapat berada di Bantaeng untuk memimpin masyarakat daerah ini. "Saya secara pribadi tentunya juga merasa bangga karena di masa transisi kepemimpinan, Saya mendapat amanah untuk menjabat sebagai Bupati Bantaeng. Bagi Saya ini merupakan hal yang sangat luar biasa. Saya bisa banyak belajar di Bantaeng terkait bagaimana mendorong pembangunan yang bersinergi antara Pemerintah dan masyarakat. Dengan segala keterbatasan potensi dari sisi penganggaran tapi hasilnya dapat kita saksikan dan rasakan bersama", ungkapnya.
Menurutnya Pemerintah Daerah dan Masyarakat Bantaeng harus bersatu padu melepaskan segala atribut perbedaan pasca Pilkada Serentak 2018. Dikatakan bahwa seluruh komponen daerah ini senantiasa berupaya mengembalikan kejayaan Bantaeng yang pernah menjadi pusat Pemerintahan pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. "Mari kita bersatu padu mengakselerasi pembangunan daerah", pintanya.
Usai Shalat Idul Adha, dilanjutkan Khutbah Ied yang disampaikan DR. Drs. Gafrawi, MH. Kisah Nabi Ibrahim alaihissalam yang tulus ikhlas atas perintah Allah Swt untuk menyembelih puteranya Nabi Ismail alaihissalam. Dikisahkan sang Khatib secara gamblang dengan bumbu-bumbu Bahasa Makassar yang khas dengan berdialeg Bantaeng.
Ketika Nabi Ibrahim datang menjumpai anaknya untuk menyampaikan perintah Allah Swt agar menyembelihnya. Terbayangkan, katanya setelah bertahun-tahun menunggu, Nabi Ibrahim baru dikaruniai anak diusia tuanya. Kemudian diperintahkan untuk meninggalkan anak dan isterinya di suatu tempat asing yang jauh darinya serta tak berpenghuni. Meski kecintaannya pada keluarganya sangatlah besar, beliau seorang yang teguh dan taat terhadap perintah Allah. Tidak sedikitpun beliau bergeming, bahkan bersegera ketika Allah memerintahkannya.
Dan Nabi Ismail alaihissalam pun menerima dengan sabar perintah untuk menyembelihnya. Dituturkan Khatib saat membacakan Firman Allah Swt dalam Al-Qur'an Surah Ash-Shafaat ayat 102, "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Nabi Ismail menjawab, "Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
Kisah inilah yang mengantar kita melaksanakan Qurban dengan menyembelih hewan setelah melaksanakan Shalat Idul Adha. Shalat Ied yang usai sekitar pukul 07:45 Wita tersebut diikuti puluhan ribu jama'ah. Tak hanya warga perkotaan tapi juga dipadati warga dari pelosok daerah ini. Hal ini terjadi mengingat tidak ada perbedaan waktu pelaksanaan Shalat Idul Adha di seluruh wilayah Kabupaten Bantaeng. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H