Bantaeng, Kamis (16/08/2018). Bertepatan dengan malam Jum'at penanggalan 4 Dzulhijjah 1439 H, ratusan warga Kabupaten Bantaeng membawa obor dan berkumpul di Markas Kodim (Makodim) 1410 Bantaeng. "Malam Jum'at itu tidak seram...!!! Kalau pernah nonton film Avatar, mirip Kerajaan Api Mulai Menyerang", ketus Rahmat, seorang pembawa obor.
Tiap orang menyalakan obornya sesaat setelah Dandim 1410 Bantaeng menerima obor dari 3 orang perwakilan yang ditunjuk, masing-masing personil TNI, Polri dan Tagana. Ini dilakukan Dandim saat bertindak sebagai Inspektur Upacara Taptu pada Kamis malam (16/08/2018).
Pembawa obor didominasi Aparatur Sipil Negara (ASN), Tenaga Honorer, TNI, Polri dan berbagai organisasi di Butta Toa (julukan untuk Bantaeng yang berarti Tanah Tua). Selanjutnya rombongan yang dipandu group Marching Band berpawai menyusuri Jalan Raya Lanto, Jalan Mangga, Jalan Manggis, Jalan Elang, Jalan Merpati, Jalan Kenanga, Jalan Teratai dan berakhir di Jalan Seruni dengan jarak tempuk sekitar 2,5 Km.
Taptu kita serap dari bahasa Belanda taptoe (kependekan dari doe de tap toe) yang bermakna 'menutup keran (tap)'. Di Indonesia dan Bantaeng oada khususnya, taptu kerap disamakan dengan pawai obor, biasanya diiringi musik marching band.
Pada upacara taptu Kamis malam, tampak hadir H Ashari Fakhsirie Radjamilo (AFR) mengawali hari pertamanya sebagai Penjabat Bupati Bantaeng. Selain itu juga hadir unsur Forkopimda lainnya serta para Asisten dan para Kepala OPD.
HUT RI ke-73 kian semarak dengan hadirnya pawai obor tersebut. Namun bukanlah seperti digambarkan dalam film animasi yang kental dengan tokoh Avatar, jika nyala obor berbalut kepulan asap di sepanjang jalan protokol bagian dari cara memperingati detik-detik HUT Proklamasi RI tahun 2018. AMBAE
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H