Bantaeng, Â Selasa (17/07/2018). Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Dinas PMDPPPA Bantaeng, Syamsuniar Malik.
Guna menekan angka kekerasan perempuan dan anak, Â Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Dinas PMDPPPA Kabupaten Bantaeng kian gencar dan intens lakukan sosialisasi. Diungkapkan Syamsuniar Malik selaku Kabur PPPA bahwa pihaknya menggandeng seluruh elemen untuk menekan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Beragam upaya kita lakukan, salah satunya dengan bersosialisasi kepada para orangtua melibatkan organisasi perempuan seperti majelis Ta'lim, PKK dan Dharma Wanita."
Upaya lain dengan menggenjot sosialisasi lewat sekolah, kata Syamsuniar Malik. Ditandai lewat Deklarasi Stop Kekerasan pada Anak, berlanjut mengarahkan sekolah menjadi sekolah ramah anak.
Ditambah lagi pelatihan diberikan kepada Forum Anak Butta Toa (FABT) yang diharapkan menjadi pendamping untuk anak usia sebayanya. Anak-anak distimulasi jadi lebih dekat dengan kegiatan-kegiatan positif yang diharapkan bisa lebih kreatif.
"Tahun ini kami mencatat ada delapan kasus kekerasan terhadap anak. Jumlahnya masih lebih rendah dari tahun 2017 yang berjumlah 18 kasus", ujarnya.
Angka yang dicatatkan hingga bulan Juli 2018 ini diyakini lebih rendah dari tahun sebelumnya. Namun menurutnya sosialisasi harus terus ditingkatkan dan lebih intens lagi ke depan. "Persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak penting disikapi seksama seluruh komponen masyarakat", pungkasnya. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H