Bantaeng, Rabu (11/04/2018). "Ah...Jangan ko Silariang." Bukanlah sebuah prosa atau sajak yang dilontarkan sang artist, Muhary Wahyu Nurba pada Minggu sore, (08/04). Kalimat ini jadi pembuka saat menyapa penonton yang memadati Gedung Balai Kartini Bantaeng yang mampu menampung kurang lebih 500 orang. Meski penonton hanya sekitar 400 orang, jumlah itu sudah sesuai dengan tiket yang terjual pada sesi ketiga Pemutaran Film Silariang atau Cinta Yang (Tak) Direstui (SCYTD).
Tiga sesi pemutaran hari itu mulai pagi pukul 10.00-12.00 Wita. Berlanjut sesi kedua pukul 13.00-15.00 Wita dan pukul 15.30-17.30 Wita untuk sesi ketiga. Masing-masing sesi, panitia siapkan 400 tiket masuk seharga 25 ribu Rupiah. Dimana seluruh keuntungan bakal disalurkan untuk kepentingan pengembangan gerakan literasi di Kabupaten Bantaeng. Seperti dijelaskan CEO Bonthain Institute pada Tim AMBAE beberapa waktu lalu (baca).
Lebih lanjut Muhary yang memerankan Pak Dirham, ayahanda Yusuf menekankan pada seluruh penonton agar tidak membudayakan kawin lari atau Silariang. "Film ini tidak mengajarkan kita untuk Silariang. Namun memberi pelajaran penting agar budaya Silariang tidak lagi marak di dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa khususnya lingkungan Bugis-Makassar. Jadi jangan ki Silariang (janganlah Anda kawin lari), nanti capek ki itu (Nanti Anda lelah)." tuturnya disambut gelak tawa penonton.
Dirinya juga mengapresiasi kerja-kerja Forum Anak Butta Toa (FABT) bersama Bonthain Institute yang telah menyukseskan pemutaran film ini. Doorprize tak luput dibagikan pada penonton yang mampu menjawab beberapa pertanyaan ringan darinya.
Di akhir acara, Muhary kembali mengajak penonton untuk berfoto bersama di depan booth yang dari awal telah disiapkan panitia. Tentu saja penonton menyambut hal ini dengan sangat gembira. Sedangkan FABT dan manajemen Bonthain Institute berfoto bersama seluruh kru pemutaran film yang mana sebagian merupakan kru film Silariang itu sendiri. (AMBAE)
Salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H