Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Anggota FABT Sebut Tiket Film Silariang Laris Manis

8 April 2018   00:13 Diperbarui: 8 April 2018   00:18 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bantaeng, Minggu (08/04/2018). Film Silariang Cinta Yang (Tak) Direstui yang lagi tren di Indonesia bakal diputar hari ini, Minggu 8 April 2018 di wilayah Kabupaten Bantaeng.

Pemutarannya mengambil lokasi Balai Kartini Bantaeng di Jalan Kartini, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Bantaeng. Pihak panitia siapkan 3 sesi pemutaran yakni sesi pagi pukul 10.00-12.00 Wita, sesi siang pukul 13.00-15.00 Wita dan terakhir pukul 15.30-17.30 Wita untuk sesi sore hari.

Salah seorang Anggota FABT (Forum Anak Butta Toa), Ahmad Fathanah mengatakan jika tiket masuk Film Silariang laris terjual. "Pembeli beragam mulai kalangan remaja, dewasa hingga orang tua. Kalau diklasifikasi sesuai jenis kelamin, umumnya kaum hawa. Dalam catatan kami remaja SMA dan mahasiswa yang KKN di Bantaeng banyak membeli tiket ini."

Lebih lanjut dirinya ungkapkan bahwa pemutaran yang diprakarsai Bonthain Institute dan FABT ini siapkan kurang lebih 1.200 tiket. Tiap sesi ditargetkan terjual 400 tiket, juga 100 lembar sebagai cadangan. Sehingga total 1.300 tiket jadi rebutan warga Bantaeng dan sekitarnya. Pasalnya judul film ini memikat sebagian orang untuk menontonnya.

Bersama dua rekannya, Denis (15) dan Nurul Miftahurrahmah (16), Fathanah yang baru kini berusia 15 tahun sasar kantor-kantor Pemerintah maupun swasta. Dirinya berharap para pegawai maupun pejabat dapat menonton film tersebut sebagai bagian dari merencanakan konsep perlindungan lebih efektif terhadap anak dan perempuan di Butta Toa (Tanah Tua). Dirinya juga berharap banyak hikmah bisa dipetik dari Film Silariang.

Di tempat terpisah, Sulhan Yusuf selaku CEO Bonthain Institute menuturkan bahwa Film Silariang dipertontonkan sebagai proses pembelajaran baik pada anak maupun orang tua.

"Janganlah kita selalu berpandangan negatif menyikapi sesuatu. Seperti halnya Film Silariang. Kadangkala kita tidak percaya kompetensi anak-anak kita. Hingga anak berbuat diluar rel sebagai bentuk perlawanan atas sikap kita. Kita  tonton saja dan kita simak apa hikmah dibalik itu." tuturnya.

Sulhan yang dikenal seorang budayawan uraikan ada tiga hal utama dengan pemutaran hari ini. "Rekreasi, Donasi dan Literasi. Ketiganya saling terkait. Adapun seluruh keuntungan akan kita donasikan untuk gerakan literasi di Bantaeng." tutupnya. (AMBAE)

salam #AMBAE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun