Tiga fenomena bersatu dalam semalam. Ketiganya merupakan perpaduan Gerhana Bulan yang kemudian disebut "Super Blue Blood Moon". Sebutan ini datangnya dari NASA (National Aeronautics and Space Administration). NASA adalah lembaga pemerintah milik Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas program luar angkasa Amerika Serikat dan penelitian umum luar angkasa jangka panjang. (Wikipedia)
Fenomena ini sangat langka, sebelumnya terjadi 152 tahun silam, tepatnya 31 Maret 1866. Begitu langkanya, netizen jadikan trending topic di sejumlah sosial media. Durasi 152 tahun yang amat lama dapat dipastikan jika generasi abad ini tidak lagi dipertemukan dengan fenomena yang sama. Namun menjadikan berkah tersendiri dapat menyaksikan keindahan bulan ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Peristiwa yang berlangsung hari ini, Rabu (31/01/18) dapat dinikmati sepenuhnya warga Indonesia serta beberapa negara di sekitarnya. Di Bantaeng sendiri, Super Blue Blood Moon terlihat jelas mulai dari awal hingga berakhirnya gerhana. Pemerintah setempat meneruskan maklumat Kementerian Agama Republik Indonesia dengan menggelar Shalat Gerhana Berjama'ah. Dipusatkan di Masjid Agung Syekh Abdul Gani Kabupaten Bantaeng, demikian halnya di beberapa Masjid lain.
Sesuai prediksinya bulan tampak berwarna biru dan merah darah. Perpaduan keduanya menjadikan bulan tampak berwarna ungu. Meski warna ungu pada bulan tidak dapat dilihat jelas hanya dengan mata telanjang. Mengabadikan gerhana bulan di awal tahun 2018 ini, AMBAE manfaatkan fasilitas sederhana berupa DSLR Camera dilengkapi dengan Tele Lens. (Lihat foto lainnya di FanPages Facebook Ambae.exe).
Super Blue Blood Moon berasal dari kata Super Moon atau bulan super, Blue Moon dan Blood Moon. Super Moon, dimana bulan berada pada posisi terdekat dengan bumi dalam kondisi bulan penuh. Blue Moon merupakan penamaan kondisi bulan purnama atau Full Moon kedua dalam sebulan. Sementara Blood Moon menjadi istilah umum terjadinya gerhana bulan, mengingat bulan berwarna merah akibat cahaya matahari terhalang menuju bulan oleh bumi. (AMBAE)
salam #AMBAE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H